Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Membuat Dendeng Ragi Daging Sapi Versi Sendiri

2 Juli 2023   07:07 Diperbarui: 2 Juli 2023   12:20 1301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dendeng ragi. (Shutterstock/Tantri Setyorini via Kompas.com) 

Tanah Air menyimpan kekayaan kuliner tiada habisnya. Salah satunya adalah dendeng.

Olahan daging tipis yang tersohor adalah dendeng balado. Hidangan incaran pertama saat ke rumah makan Padang, kendati tidak semua menyediakannya.

Demikian pula dengan dendeng batokok. Ini satu masakan favorit. Beberapa kali ke Bandung, saya selalu menyempatkan diri mampir ke satu restoran di jalan Simpang, Dago. Dendeng batokoknya juara.

Pertama kali mengenal dendeng pada saat usia SD, kira-kira setengah abad yang lalu.

Berangkat dan pulang sekolah melalui deretan rumah yang pada halamannya terdapat daging-daging tipis sedang dijemur. Tidak diketahui, berapa hari kumpulan nyiru berisi daging itu diletakkan di bawah benderang matahari Kota Malang.

Daging tipis dilapisi gula, ketumbar, dan bumbu lainnya dengan rasa cenderung manis. Setelah digoreng, dendeng disantap bersama nasi putih hangat. Dijamin ingin nambah.

Dendeng ragi adalah satu model jenis berbeda. Macam mana pula olahan ini?

Kalau tidak salah lihat, dendeng ragi tersedia di rumah makan Pecel Madiun. Rasa-rasanya saya tidak pernah melihatnya di restoran lain. Atau, bisa jadi saya mainnya kurang jauh.

Semasa masih ada, Ibu saya kerap membuat dendeng ragi dari 1 kg daging sapi. Untuk persediaan lauk selama seminggu.

Daging sapi diolah bersama kelapa diparut kasar sampai cukup kering. Hidangan berwarna kuning kecokelatan itu dapat disimpan lama. 

Pada praktiknya, dalam hitungan hari masakan khas Jawa Timur itu tandas. Enak sih! Bikin nagih.

Beberapa hari lalu, tidak lama setelah sapi dipotong, satu panitia kurban mengantarkan bagian dari daging.

Kira-kira satu kilo disisihkan, selebihnya dibagikan ke kerabat. Maklum, saya sangat mengurangi makan olahan daging merah. Sedangkan anggota keluarga lain tidak terlalu banyak mengonsumsi daging.

Pertanyaan selanjutnya, daging dibuat apa. Sate? Arang dan tusukan tidak sempat membelinya.

Aha! Dibuat dendeng ragi, hidangan kesukaan pada masa kecil. Masalahnya, sudah lupa cara membuat dendeng ragi.

Ada buku resep tulisan tangan almahumah. Berhubung malas membongkar kenangan, eh, tumpukan buku di lemari, maka satu jalan adalah mencari melalui Google.

Tersedia beragam resep dan cara membuat dendeng ragi. Dipilih yang sekiranya mirip-mirip dengan cara Ibu mengolah. Paling simpel pula.

Takusah berpanjang-panjang kata, mari kita jajal mengolah daging sapi masih segar.

Bahan

  • 1 kg (kira-kira karena tidak ditimbang) daging tanpa lemak. Cuci bersih.
  • 2 buah kelapa tidak terlalu tua (biasa untuk dibuat urap).
  • Jangan lupa, minta air kelapa kepada penjual, sebelum kelapa dibuka dan diparut.

Bumbu yang dihaluskan

  • 5 siung bawang putih.
  • 10 buah bawang merah
  • Ketumbar
  • Air asam Jawa
  • Garam

Tidak dihaluskan

  • 2 ruas jari lengkuas dimemarkan.
  • 1 lembar daun salam.
  • 4 lembar daun jeruk puruk. Diremas atau buat sobekan-sobekan di pinggirnya.
  • 2 batang serai dimemarkan.

Cara Mengolah

  • Daging bersih yang telah dipotong-potong agak tipis diaduk rata dengan bumbu halus. Biarkan bumbu menyerap dalam waktu 15-20 menit.
  • Masukkan daging telah direndam bumbu. ke dalam wajan di atas kompor dengan api sedang. Aduk-aduk sampai daging agak berubah warna kena panas.
  • Masukkan air kelapa dan lengkuas. Rebus daging sampai daging berubah warna dan agak mengerut.
  • Kemudian tuangkan kelapa parut, daun salam, daun jeruk, dan serai. Aduk rata. Kecilkan api.
  • Masak dendeng ragi hingga kelapa parut dan daging berwarna kecokelatan. Lebih kering. Ini tantangannya. Proses pematangan sampai agak kering membutuhkan waktu cukup lama.
  • Jangan lupa, sesekali masakan diaduk agar kelapa tidak gosong di bawah.

Daging sapi dan proses memasak dendeng ragi (Dokumentasi pribadi)
Daging sapi dan proses memasak dendeng ragi (Dokumentasi pribadi)

Di dalam dendeng ragi buatan almarhumah Ibu ada kacang tanah kupas sudah digoreng. Dalam masakan versi sendiri tidak ditambahkan, berhubung lupa membeli kacang.

Di resep Google ada gula merah/pasir. Di bumbu versi sendiri ini tidak ditambahkan, sebab rasa manis akan muncul dari air kelapa dan kelapa parut tidak terlalu tua.

Dalam masakan versi resep sendiri ini pula tidak ditambahkan bumbu penyedap artifisial. Rasa sedap alami dihasilkan dari daging dengan pengolahan tepat dan bumbu sesuai.

Dendeng ragi hampir kering/matang (Dokumentasi pribadi)
Dendeng ragi hampir kering/matang (Dokumentasi pribadi)

Menyantap dendeng ragi versi sendiri adalah menjelajahi kenangan masa kecil. Bayangan senyum Ibu berkelebat di ingatan.

Perbedaan resep tidak menghalangi munculnya rasa gurih daging dendeng ragi. Serundeng atau ragi dari kelapa parut juga enak dimakan dengan nasi hangat. Gurih dengan rasa manis samar.

Secara keseluruhan, rasa dendeng ragi ini memuaskan lidah. Kalau tidak ingat tentang pemeriksaan laboratorium, bisa-bisa kalap.

Tidak seperti di zaman kecil dulu, kali ini dendeng ragi tahan sampai seminggu. Mengingat konsumsi daging merah di usia sekarang sangat berkurang.

Demikian resep dendeng ragi daging sapi dengan resep sendiri. Versi masakan yang sedikit berbeda dengan buatan Ibu ataupun resep gaya Google.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun