Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Sebab Bisnis Gaya Tunggu Warung, Warga Ini Terjerat Bank Keliling (Bangke)

1 Juni 2023   17:09 Diperbarui: 2 Juni 2023   02:50 3556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel perhitungan bunga bank keliling (dokumen pribadi)

Kala sedang asyik ngopi di lapak penjualan gorengan, seorang pria muda berusia sekitar 25-an menghampiri.

"Teh, sudah lama gak minjem?"

"Ogah ah! Gua sekarang gak mau utang lagi ke bangke. Capek mikirin bayarannya."

Bangke adalah singkatan dari Bank Keliling, atau disebut juga BK, diwakili oleh orang-orang berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya. Mereka menyasar pedagang kecil, seperti penjual gorengan dan kopi tempat saya nongkrong.

Brosur bank keliling menyatakan, syarat meminjam amat mudah:

  • Fotokopi KTP.
  • Tempat usaha dan tinggal jelas (dibuktikan dengan foto).
  • Dan sanggup membayar angsuran secara harian.

Bank keliling menawarkan pinjaman realisasi cepat. Tidak bertele-tele dengan proses mudah dan tanpa anggunan (mungkin maksudnya: "agunan").

Tujuan pembiayaan usaha sangat jelas, yaitu untuk modal kerja.

Pada praktiknya, nasabah tidak hanya meliputi pedagang dan pemilik warung kecil. Bangke juga meminjamkan uang kepada warga sekitar, termasuk mereka yang menghuni rumah kontrakan. Untuk membayar uang sekolah anak atau alasan kepepet lainnya.

Masalah klasik terkait utang adalah pengembalian pokok pinjaman dan bunga, sekalipun dibuat ringan dengan skema angsuran harian.

Jadi, bangke menyediakan fasilitas pinjaman dengan sistem angsuran. Dibayar harian pula. Ringan, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun