Kesenggol emak-emak, kelar dah hidup saya!
Namun belakangan saya perhatikan, umumnya keadaan di dalam bis sudah tidak berdesakan. Kobaran semangat warga ramai-ramai naik angkutan gratis telah jauh menurun.
Berganti dengan mereka yang memang akan menuju titik tertentu.
Menimbang hal itu, pada Sabtu besok saya hendak menjajal naik BisKita. Rencananya sih ke Ciawi, daerah yang jarang saya kunjungi dan terlalu jauh jika ditempuh dengan berjalan kaki.
Bangun pagi baca berita online. Google menyodorkan laman kompas.com yang mengabarkan, Rabu (17/5/2023) Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) telah menetapkan tarif BisKita.
Pemberlakuan tarif sepertinya merupakan respons atas keluhan sopir angkot Kota Bogor yang berkurang pendapatannya. Penumpang diduga beramai-ramai beralih ke BisKita karena ongkosnya gratis. Nyaman pula.
Menurut pengelola, penerapan tarif BisKita tersebut bakal menjadi stimulus bagi angkutan umum lain di Kota Bogor, untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan.
Dengan itu diharapkan tercipta iklim persaingan sehat di bidang transportasi massal.
Selanjutnya baca sendiri di sini.
Ya sudah! Terinformasi bahwa tarif BisKita adalah Rp4 ribu untuk satu kali perjalanan.
Dan hal paling nyebelin, kok ya tarif tersebut mulai berlaku pada hari Sabtu (20/05/2023) besok. Mbok yao di hari Senin berikutnya!