Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Bukan Akibat Tonase, Kurangi Spesifikasi Juga Bikin Jalan Rusak

8 Mei 2023   14:08 Diperbarui: 8 Mei 2023   18:35 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian Jalan Merdeka dengan perkerasan kaku/beton (dokumen pribadi)

Saya membuat satu permisalan. Tebal lapis permukaan (surface course) menurut spesifikasi adalah 4 cm. Harga per meter persegi Rp190 ribu (tahun 2018 di sebuah proyek di Bandung). Untuk 1 km jalan lebar 5 meter, dibutuhkan 5.000 meter persegi lapis permukaan ekuivalen Rp950 juta.

Jika dan hanya jika tebal lapis permukaan dikurang 1 sentimeter saja, maka "keuntungan" adalah Rp237,5 juta. Bisa beli mobil apa, ya?

Itu baru satu lapis. Kalau tebal lapisan lain dikurangi? Volume pekerjaan pendukung dipangkas? Ngelaba berapa? Silakan dihitung sendiri menggunakan tabel di bawah.

Ilustrasi harga konstruksi jalan aspal (dokumen pribadi)
Ilustrasi harga konstruksi jalan aspal (dokumen pribadi)

Menggiurkan, bukan?

Bagusnya di Kota Bogor pengawasan dan uji mutu jalan berlangsung ketat.

Bila ketebalan permukaan kurang, kontraktor diminta melapis ulang. Sementara biaya lapis ulang tidak hanya terkait biaya material, tapi meliputi biaya mobilisasi dan lain-lain yang jumlahnya tidak sedikit.

Itu kalau cuma mencuri ketebalan lapis permukaan. Terkait pengurangan spefikasi kategori lebih berat, pelaksana bisa masuk bui.

Penutup

Jalan aus bisa karena air. Bisa karena kurang pemeliharaan Bisa sebab bobot kendaraan melintas. Atau kombinasi dari berbagai faktor. Maka kemungkinan itu diatasi dengan ilmu pengetahuan, teknologi, penerapan aturan pemakaian jalan, dan hal-hal dapat dikendalikan.

Misalnya: membuat kontruksi badan jalan lebih cembung; membangun drainase cukup; perkerasan rigid (beton) untuk lintasan kendaraan bertonase besar; pengawasan aparat; rutin memelihara jalan; dan seterusnya.

Namun teknologi tidak berdaya ketika berhadapan dengan persekongkolan manusia pemakan struktur jalan. Dapat diduga, jalan dengan pengurangan mutu setiap saat akan rusak. Menjadi seperti kubangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun