Lebaran dan sesudahnya ritme makan tetap dijaga dua kali sehari, kendati jarak waktunya lebih pendek dibanding puasa Ramadan. Di antara durasi itu saya lebih banyak minum air bening dan makan buah. Bukan jus buah ya!
Begini uraian lengkapnya:
Sebisa mungkin mengurangi makan makanan tinggi lemak, seperti makanan bersantan, daging berlemak/gajih, kue. Bahan pembentuk kue kering adalah mentega atau margarin yang mengandung lemak trans.
Terus menerus mengonsumsi lemak akan berakibat kepada peningkatan LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Ingat, konsumsi lemak disarankan adalah sebanyak 67 gram (5 sendok makan/sdm) per hari.
Kurangi minuman manis. Otoritas kesehatan merekomendasikan konsumsi gula 50 gram (4 sdm) sehari. Jadi, perhitungkan juga gula di dalam minuman manis.
Demikian pula dengan batas pemasukan garam, yaitu 5 gram (1 sendok teh) per orang per hari.
Itu anjuran konsumsi GGL (Gula Garam Lemak) per orang per hari menurut Kementerian Kesehatan RI.
Minum air bening sesuai anjuran kesehatan.
Mengurangi makanan berlemak dan menggantinya dengan makan makanan mengandung serat, seperti sayuran dan buah segar. Bukan jus atau buah kalengan.
Pada hari berikutnya, mengubah ritme makan menjadi tiga kali sehari dengan porsi kecil.
Berolahraga sesuai keadaan tubuh. Bisa lebih banyak daripada waktu berpuasa.