Beberapa waktu lalu hasil laboratorium menyatakan bahwa saya memiliki kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida melampaui ambang batas diperkenankan.
Kendati pada pemeriksaan terakhir lemak dalam darah tersebut normal, di bawah limit, namun saya tidak boleh merasa bebas menyantap segala. Harus tetap menjaga masukan ke tubuh agar tidak muncul lagi lonjakan merugikan kesehatan.
Demi memelihara kadar kolesterol, maka saya menjauhi jeroan, kulit ayam, makanan cepat saji, dan makanan tinggi lemak trans/lemak jenuh lainnya (di antaranya: gorengan).
Agar kadar trigliserida stabil, saya tidak melirik olahan daging merah, makanan dari terigu (roti, mi, biskuit, pasta), susu dan olahannya, nasi putih, makanan/minuman dengan kadar gula tinggi.
Maka aneka jajanan super menggoda yang dipajang di sepanjang jalan pada senja menjelang magrib, adalah panorama. Meminggirkan rasa ingin mencicipi, saya menikmati perayaan bagai pemandangan.
Jadi tidak mengherankan jika saya hanya mengambil mi glosor dan kelapa muda tanpa es dan sirop. Itu pun tidak sering dikonsumsi. Saya harus mengerti batas.
Hal itu menjadi hikmah bagi saya. Mudah-mudahan.
Satu langkah kecil menahan godaan terhadap makanan, demi mengindahkan nasihat Imam Al-Ghazali tentang enam adab berpuasa. Melaksanakan adab berpuasa dalam rangka mendekatkan diri dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Tidak sekadar memenuhi kewajiban rutin setiap tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H