Ujian berat selama menjalankan ibadah puasa adalah ketika berada di proyek. Panas terik. Lelah. Itu tidak seberapa. Ada yang lebih parah.
Puasa di bulan Ramadan merupakan puasa wajib bagi yang memenuhi syarat: ia adalah seorang muslim atau muslimah, sudah baligh, memiliki akal yang sempurna, kuat menjalankan ibadah puasa, dan mengetahui awal bulan Ramadan.
Hal yang harus dipenuhi untuk sahnya puasa disebut rukun puasa meliputi: niat dan menahan diri dari segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa (dari mulai terbit hingga terbenamnya matahari).
Penjelasan lengkap termasuk dalil-dalil serta perkara yang membatalkan dapat dibaca di: sini dan sini.
Puasa bukan hanya menahan lapar, haus, dan segala perkara yang dapat membatalkannya, tapi juga merupakan ujian melatih kesabaran bagi yang menjalankannya. Artinya, melaksanakan ibadah puasa harus ikhlas, sabar menghadapi ujian, mampu menahan amarah, dan tidak melakukan hal-hal yang menodai.
Beberapa tahun lalu, saya mengalami ujian berat menjalankan ibadah puasa selama proses penyelesaian pekerjaan fisik milik pemerintah.
Lah kegiatan proyek kok dilaksanakan pada bulan Ramadan?
Begini. Proses penawaran hingga pelaksanaan pengadaan barang dan jasa milik Pemerintah Daerah (selanjutnya disebut proyek) biasanya terealisasi mulai pertengahan tahun. Terbanyak mulai triwulan ketiga. Jadi jelang akhir tahun proyek menumpuk.
Di waktu berbeda, mendekati bulan puasa adalah masa yang "rame"Â penawaran (bidding) proyek. Pelaksanaannya bisa jadi jatuh pada awal Ramadan dan selesai menjelang lebaran.
Alhasil, menyelesaikan proyek fisik di bulan puasa penuh dengan ujian. Bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi ada ujian yang: meruntuhkan kesabaran, memancing amarah, dan menodai kekhusyukan puasa.
Pekerjaan tersebut ditawarkan kepada siapa saja yang memenuhi kualifikasi. Itu teorinya.