Kenyang sekali. Perut serasa mau meledak. Segala makanan pembuka puasa menjejali, kendati tidak semua termakan. Masih tersisa gorengan, minuman, dan makanan lain.
Itu balas dendam tidak pada tempatnya. Makan berlebihan dan menyia-nyiakan makanan tidak disarankan, karena:
- Menyebabkan lambung bekerja keras, memicu rasa mual hingga muntah.
- Pemasukan karbohidrat tinggi sekaligus banyak memacu kenaikan gula darah, menurut pakar kesehatan.
- Sebaliknya, kadar insulin malah jeblok. Satu keadaan membuat badan lemas dan terasa lelah.
- Menimbulkan rasa begah (terlalu kenyang) yang tidak nyaman hingga nyeri di perut.
- Lambung penuh bisa saja menekan diafragma, menyebabkan sesak bahkan GERD (gastroesophageal reflux disease).
- Sebagian makanan tidak termakan hanya akan menjadi limbah dan terbuang sia-sia.
- Menjadi lebih boros akibat membeli makanan minuman melampaui kebutuhan.
- Merupakan wujud dari ketidakmampuan diri menahan nafsu. Bukankah makna berpuasa adalah mengekang hawa nafsu?
Jadi kesehatan akan terganggu akibat makan berlebihan saat buka puasa. Berkaitan dengan bulan Ramadan, makan berlebihan dan membuangnya dapat mengurangi makna ibadah puasa.Â
Sebagai muslim, alangkah elok menghargai makanan dan tidak menyia-nyiakannya. Tidak hanya di bulan buka puasa, tapi di waktu-waktu lainnya.
Mungkin waktu itu saya dan teman-teman mendahulukan rasa ingin dan angan menuntaskan lapar. Merayakan kegembiraan dengan membeli makanan minuman menggugah selera.
Syukur, sekarang mulai belajar mengendalikan diri. Buka puasa dengan air bening, kurma, ubi/pisang rebus atau buah. Makan beratnya adalah santapan sama dengan yang dimakan sehari-hari.Tidak banyak berubah.
Lagipula, kini saya menghindari makan makanan berminyak (gorengan, kolak, dan lainnya), daging merah, tepung, serta minuman terlampau manis.
Mudah-mudahan berbuka puasa dengan makan tidak berlebihan dapat membawa kepada kesehatan lahir batin. Aamiin ya rabbal alamin.
Rujukan: 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H