Tahu goreng dari tahu kuning merek Yun Yi nan lembut. Tempe mendoan adalah tempe bertepung yang digoreng  setengah matang. Saus cocolannya berupa kecap dengan irisan bawang merah dan cabai rawit.
Pertama kali, lidah menjelajahi gurami saus mangga. Daging ikan terasa renyah, berbaur dengan manis samar dan kecut saus. Mangga muda dirajang halus.
Sesekali menyantap pencok kacang panjang tanpa nasi, kangkung cah, potongan tempe atau tahu dicocol kecap. Taklupa penyemangat makan siang, yaitu sambal dadak. Sudahkah, pokoknya mantap!
Secara umum olahan di atas sangat menggugah selera. Tidak terasa penyedap tambahan yang amat kuat. Atau mencecap rasa terlalu asin pun terlampau manis. Pas. Inginnya tambah nasi, tapi apa daya lambung tidak muat.
Makanan masih tersisa, kecuali nasi. Maka ikan, sambal, tempe, dan tahu dibungkus untuk dimakan di rumah. Juga membawa pulang roti gambang dan onbykoek (sejenis keik jadul).
Minumnya adalah exotic lemon grass. Dalam juice glass, minuman dengan biji selasih dan es serut tampak berwarna hijau muda bening. Seingat saya, jus batang serai berwarna kuning bening.
Ah, ternyata diberi sirop melon. Makanya jadi hijau. Aroma serainya lenyap. Rasa berbeda dengan harapan. Itu sedikit kritik saya.
Namun demikian, secara umum makanan maupun minuman sangat bisa diterima oleh selera. Lidah menjelajahi rasa enak. Bolehlah disarankan bagi penikmat kuliner sejati.
Dengan ini saya juga berani mengatakan, bahkan orang bule pun akan menyukai cita rasa masakan di Toko atau restoran Tan Ek Tjoan.