Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kesederhanaan yang Tidak Dapat Disembunyikan

15 Maret 2023   19:59 Diperbarui: 15 Maret 2023   20:06 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ruang tidur merangkap tempat jualan (dokumen pribadi)

Setelah gorden, di lantai terhampar kompor, tabung gas, penggorengan, dan alat masak. Sekilas tertutup oleh meja tempat menaruh dandang isi nasi uduk, wadah bihun goreng, dan keler berisi kerupuk. Donat, tempe, bakwan/bala-bala, risoles, pisang goreng dipajang di meja sebelahnya.

Menempel pada pagar besi terletak dua kursi lipat (joknya sudah mengelupas) untuk pembeli yang makan di tempat. Di salah satu kursi kemudian saya duduk berlama-lama.

Hanya ada kesederhanaan yang tidak dapat disembunyikan. Semua isi ruangan tampak jelas, kendati sebagian tertutup gorden. Itulah "kekayaan" Bu Nti. Tidak seperti horang kaya yang pamer kekayaan demi memperoleh pengakuan sosial, Bu Nti tidak sempat menyombongkan benda konsumsi yang mencolok. Lha wong tidak punya!

Kekayaan, tepatnya harta benda dimiliki Bu Nti tampak jelas, sekalipun tanpa dipamerkan. Suatu kesederhanaan yang tidak dapat disembunyikan dari pandangan mata publik.

Saya percaya, masih ada orang-orang di luar sana yang berada di strata sosial seperti Bu Nti. Bahkan dalam keadaan lebih sulit. Berapa jumlahnya? Biarlah mereka yang pandai akan menghitungnya.

Jadi, masih ingin pamer kekayaan?

Bu Nti berusaha membuat keadaan lebih nyaman dengan memutar lagu-lagu nostalgia. Dari telepon pintar dan pengeras suara mini terdengar nyanyian melengking. Bikin galau. Membuat langit mendung makin murung.

Yang ku pegang hanya kata
Bukan janji-janji indah yang membuat aku lupa diri
Tatapanku kian jauh
Ku harapkan bayanganmu tapi tiada kunjung jua
(Sebagian lirik lagu "Yang Kunanti" -- Inka Christie dikutip dari kompas.com).


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun