Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ini 7 Langkah Mencegah Peretasan dan Penipuan Melalui WA

9 Maret 2023   07:09 Diperbarui: 9 Maret 2023   07:39 2437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase tangkapan layar pesan dari nomor tak dikenal (dokumen pribadi)

Pertengahan bulan lalu saya menerima pesan melalui WhatsApp dari nomor tidak dikenal. Mengaku bernama Malia (mirip nama teman sekolah), menawarkan lowongan kerja paruh waktu.

Pekerjaan mudah dengan gaji harian Rp200.000 hingga Rp2 juta. Hanya dengan mengeklik tautan dan WA me di nomor sekian sekian. Asyik, kan?

Tangkapan layar pesan penipuan mengatasnamakan perusahaan terkenal (dokumen pribadi)
Tangkapan layar pesan penipuan mengatasnamakan perusahaan terkenal (dokumen pribadi)

Setelah ditelusuri, nomor pengirim berasal dari India (+91). Sedangkan telepon pada badan pesan adalah nomor domestik (+62). Mencurigakan nih.

Ternyata itu modus peretasan dan penipuan melalui pesan WhatsApp. Dari berbagai sumber, terinformasi ada beberapa modus penipuan, antara lain:

Mengiming-imingi

Penipuan dengan mengatasnamakan perusahaan terkenal. Pengirim meminta pengguna untuk mengetuk tautan tertentu atau menghubungi suatu nomor. Contoh kasus dimaksud adalah pada awal artikel ini.

Tujuannya, dengan mengeklik tautan atau menghubungi nomor disertakan, maka pengirim menguras informasi pribadi (password, rekening mobile, dan lain-lain).

Menyampaikan Informasi Keliru

Pesan semacam ini mengajak pengguna agar menyebarkan berita, kemungkinan besar mengandung informasi palsu, kepada kenalannya yang ada di kontak.

Diperkirakan, pesan tersebut bertujuan menyebarkan informasi keliru yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Contoh mutakhir, isu tentang ramainya penculikan anak.

Mencuri Data

Pesan berisi semacam perangkat lunak yang akan mencuri data pribadi, dari mulai daftar nomor kontak, hingga informasi rahasia dari telepon genggam milik pengguna.

Dalam Keadaan Kritis   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun