Dengan singkong goreng penjual kopi seduh di atas sepeda motor meng-entertain orang lain. Satu hal yang belum tentu bisa saya lakukan atau bisa, tapi tidak serupa makna perbuatan tersebut.
Ah, lumayan lama nongkrong di bawah pohon manggis di tepi jalan. Saya menghabiskan kopi. Gula terlarut dan yang mengendap ikut terhisap.Â
"Kopi dan tiga singkong goreng, semua berapa?"
"Tiga ribu."
"Singkong?"
"Bayar kopinya aja."
"..!!!???"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!