Ini lebih revolusioner!
Chatbot tersebut mampu berbincang dengan manusia, "mendengar" secara saksama, dan memberikan keterangan cermat atas pertanyaan yang diutarakan rinci. Semua dilakukan dengan cara-cara menyenangkan dan terkesan alami.
Lantas chatGPT mengganti fungsi kamar mandi sebagai ruang inspirasi!
Semenjak ada chatGPT, penulis produktif itu tidak sempat menemui gigilnya kamar mandi yang sekarang membeku dan makin lembap.Â
Ia demikian terpesona, lalu jatuh cinta, kepada makhluk yang memberinya samudera gagasan sebagai bahan menulis. Bahkan menjawab pertanyaan yang sebelumnya tidak pernah terjawab.Â
Setiap saat penulis produktif asyik masyuk bergumul mesra dengan chatGPT.
Maka, penulis berbahagia itu kini tidak memerlukan lagi kamar mandi untuk mencari inspirasi. Dengan itu pula ia menelantarkan kegiatan alamiah yang sebelumnya demikian tertib dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H