Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Belajar dari Kegagalan: Fokus dalam Menjalankan Usaha

24 Februari 2023   08:58 Diperbarui: 24 Februari 2023   09:17 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto wanita sedang fokus bisnis oleh Andrea Piacquadio dari Pexels 

Telah datang seorang wanita. Sekilas tampak tidak menarik, tapi lama-lama sedap dipandang. Cantik. Tujuan bertemu membincangkan penggunaan dana pensiun.

Nilai uang pesangon diterima cukup besar. Bank tempatnya bekerja menawarkan program pensiun dini. Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan dan pulang membawa peralatan pribadi serta rekening gemuk.

Sebagian besar uang bekal digunakan untuk melunasi sisa kredit kepemilikan rumah. Sebagian untuk mentraktir keluarga besar. Sebagian disimpan. Sisanya ingin diputar dalam kegiatan usaha.

Wanita berusia matang itu penyuka bakso, maka ia berhasrat merintis usaha penjualan bakso dan mi ayam. 

Foto mi bakso oleh kelvin agustinus dari Pexels 
Foto mi bakso oleh kelvin agustinus dari Pexels 

Buntut dari perbincangan panjang lebar, ia meminta saya agar menambah modal. Beuh...!

Perlahan warung bakso dan mi ayam berkembang. Bertahap menghasilkan keuntungan. Berkat pengaruh faktor-faktor, di antaranya: tempat strategis, bersih, dan rapi; rasa produk diterima oleh lidah umum; pelayanan baik.

Apabila mampu mempertahankan kinerja bagus, mestinya pada tahun berikutnya tidak perlu merogoh kantong untuk meneruskan sewa tempat. Namun kemudian skenario berantakan.

Pangkalnya, seasang suami istri kenalannya berkunjung. Penggemar bakso dan mi ayam itu gemar bercakap tentang bisnis sangat menjanjikan. Bisa disambi.

Mereka menegaskan dengan seruan, "dahsyat...!!!"

Syarat bergabung mudah. Salinan KTP, mengisi formulir, lalu kirim sejumlah uang untuk mendapatkan starter kit berupa produk kesehatan eks-impor.

Sebagian produk dikonsumsi. Selebihnya atau starter kit baru ditawarkan kepada pembeli lain, seraya merekrutnya sebagai anggota. Penjualan dan perekrutan akan mendapatkan komisi.

Pelan-pelan wanita pemilik warung sibuk ke sana kemari demi menyukseskan bisnis baru. 

Warung bakso dan mi ayam mulai tidak taat asas dalam operasionalnya. Byar, pet byar, pet. Buka, tutup, buka, tutup. Kian lama kian redup.

Perjalanan selanjutnya bisa ditebak. Setahun beroperasi usaha warung bakso dan mi ayam sulit memenuhi kebutuhan modal kerja. Apalagi membayar perpanjangan sewa tempat. Pilihannya, tutup permanen.

Bisnis baru yang "dahsyat" pun tidak merealisasikan harapan, kecuali kelas motivasi yang makin kerap.

Pelajaran yang dapat ditarik, sebaiknya dengan penuh perhatian merawat usaha sedang beroperasi, meskipun laba ditawarkan tidak besar. Terutama jika merupakan usaha rintisan (start-up venture). Lebih baik menjadikannya sebagai usaha tulang punggung.

Sesederhana apa pun, entitas bisnis memerlukan energi untuk: mengenalkan produk kepada khalayak pembeli, mengatasi persoalan keuangan, melakukan penyesuaian-penyesuaian, dan seterusnya. 

Hingga satu saat usaha dagang tersebut mencapai target diinginkan, yakni laba bersih diharapkan.

Setelah pencapaian itu, bolehlah seorang pebisnis mengembangkan usaha. Apakah dengan membesarkan usaha sedang ditangani atau membuka peluang bisnis berbeda.

Melakukan pengembangan usaha tersebut dengan terlebih dahulu memenuhi syarat berikut:

  • Mampu mengatur waktu.
  • Merekrut pegawai dan, kalau perlu, profesional untuk mengelola usaha sedang berjalan.
  • Menghitung sumber daya dimiliki, dari energi hingga kemampuan keuangan.
  • Fokus kepada kegiatan berbeda mestinya sama. Tidak "pilih kasih" terutama bila ia merupakan bisnis rintisan.
  • Melakukan konsolidasi beberapa kegiatan usaha dalam satu kontrol (manajemen, keuangan, operasional, ketenagakerjaan, dan sebagainya).

Maka, sebaiknya fokus kepada kegiatan usaha yang telah direncanakan dan sedang berlangsung. Tidak tergoda iming-iming bisnis lain, kendati menawarkan keuntungan besar.

Menurut pengalaman, menjalankan beberapa usaha berbeda adalah ihwal yang tidak mudah, kecuali memenuhi setidaknya 5 syarat di atas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun