Pertimbangan di atas bukanlah harga mati.Â
Mungkin saja seorang pengusaha kuliner memilih atau memiliki tempat kurang strategis, dipandang dari beberapa hal di atas. Solusinya, ia bisa menambahkan lokasi bisnisnya di Google Maps, berpromosi di medsos, dan memanfaatkan online delivery platform.
Baik juga menimbang untuk berjualan di food court berlokasi bagus. Pusat jajanan merupakan incaran pemburu kuliner. Biasanya pengelola food court melakukan promosi gencar agar banyak pengunjung.Â
Atau berjualan menggunakan food truck di kawasan yang diperuntukkan untuk itu.
Dalam bentuk sederhana, pengusaha kuliner membuka gerai di pinggir jalan raya. Seperti Pak Yana penjual kopi seduh di atas motor. Keuntungan didapat: tidak ada biaya resmi sewa tempat; izin bersifat informal; potensi pasar terbuka; visibel. Kekurangannya: sewaktu-waktu dapat digusur.Â
Demikian pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan lokasi yang disewa untuk menjalankan bisnis kuliner. Moga-moga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H