Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cara-Cara Kematian Sesuai Keinginan

13 Februari 2023   07:58 Diperbarui: 13 Februari 2023   08:10 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar padang penantian oleh OneTwentyOneMedia dari Pixabay 

"Kesempatan memperbaiki diri hingga jiwa dibetot dari raga."

"Setuju. Untung tidak dicabut pada waktu itu. Mana sempat bertobat?"

"Kalaupun tiba waktunya, ingin berangkat setelah menyelesaikan semua tugas. Seketika. Tidak merepotkan orang lain melainkan demi penguburan."

Pria kurus dengan tongkat empat kaki dan pria tidak bertopang bersepakat perihal cara terbaik menghadapi kematian. Itu keinginan mereka.

Sampai pada satu Jumat. Pria kurus dengan tongkat empat kaki berjalan menuju masjid. Duduk di kursi khusus orang-orang tidak bisa bersimpuh di karpet masjid.

Seruan pertama berkumandang. Jamaah bangkit. Melakukan salat sunah sebelum khatib naik ke mimbar.

Pria kurus tetap duduk di kursi. Mengangkat tangan sambil mengucapkan takbir. Napas tersengal sejenak. Tubuh kurus membeku. 

Ambruk!

***

Temannya beruntung. Berpulang pada Jumat, hari yang dianggap terbaik dari semua hari. Saat melaksanakan ibadah pula.

Kabar terbaik adalah, berangkat seketika tanpa menyengsarakan orang lain, seumpama sakit yang memerlukan rawat inap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun