Menjelang makan malam, pada sebuah rumah yang ruang depannya pernah menjadi warung, seorang pria berkali-kali menyeru. Lalu istrinya menggerutu.
Bagaimana tidak mengesalkan?Â
Setiap kali pria berkursi-roda itu mengatakan hal sama, "takusah diberi garam, atau kalau tidak, bubuhi tujuh butir saja."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!