Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Awal Tahun Baru 2023 Penuh Makna

1 Januari 2023   10:24 Diperbarui: 1 Januari 2023   10:29 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemulung di bak sampah (dokumen pribadi)

Tahun 2022 berlalu. Tahun 2023 telah tiba. Hari pertama tahun baru mendapatkan amanat yang penuh makna. Apa itu?

Sabtu terakhir tahun 2022. Hampir pukul setengah sembilan malam saya menarik selimut tanpa memikirkan apa-apa.

Udara dingin tengah malam membuat kantung kemih terasa penuh. Bangkit. Sejenak terdiam mendengar letupan-letupan memancar di langit Kota Bogor.

Perayaan pergantian tahun!

Pukul 00.19 kembali ke kamar ketika kemeriahan letusan kembang api mulai surut. Syukur, telah tiba di tahun 2023. Syukur juga tidak ada suara knalpot bising yang amat mengganggu.

Pagi masih gelap. Air sempat tercurah dari langit. Saya tidak sempat melihat penunjuk waktu, jam berapa saat itu?

Bangun menjelang subuh, hujan sudah berhenti. Suara motor adu kencang di jalan besar mengganggu kumandang azan.

Pukul lima pagi membaca pesan Pak Tjipta yang dikirim semalam. Isinya, kira-kira, mengenai keinginan beliau untuk berbagi kebahagiaan.

Tangkapan layar percakapan WA (dokumen pribadi)
Tangkapan layar percakapan WA (dokumen pribadi)

Pada momen peringatan ulang tahun pernikahan ke 58, tanggal 2 Januari 2023, Pak Tjiptadinata Effendi dan Bu Roselina Effendi ingin membagikan kebahagiaan.

Pertama, dengan membeli 58 bungkus keripik aneka rasa dari Mbak Melriza (bertemu dengan Pak Tjipta di Perpusnas beberapa waktu lalu). Kedua, memberikan kepercayaan kepada saya agar mendistribusikannya.

Melalui percakapan WA dan sambungan telepon langsung, Pak Tjipta ingin membagikan keripik ke para tukang becak, pengemudi ojol, dan siapa saja yang kurang mampu.

Dalam kesempatan itu pula Bu Roselina mengingatkan saya agar melakukan self healing, dengan menggunakan ilmu Reiki yang sebelumnya telah diberikan. Terima kasih banyak, Bu Roselina dan Pak Tjipta.

Saya menginformasikan bahwa warga di daerah sekitar saya terdiri dari beragam tingkatan sosial ekonomi. Dari yang bermukim di gubuk tepi sungai hingga yang berumah di gedongan dengan halaman luas. Dari yang lebih memikirkan beli beras daripada beli keripik, sampai mereka yang berkelimpahan segala makanan.

Untuk itu Pak Tjipta berniat membagikan penganan kepada mereka yang kurang beruntung. Keripik itu pun merupakan hasil pembelian dari industri rumahan baru dibangun.

Jadi ada dua maksud mulia, yaitu membantu usaha baru dalam kegiatan penjualan dan berbagi kebahagiaan kepada sesama manusia. Saya memanjatkan doa agar Pak Tjiptadinata Effendi dan Bu Roselina Effendi senantiasa dilimpahkan sehat dan berkah. Aamiin.

Moga-moga saya mampu melaksanakan amanat penuh makna tersebut di awal tahun baru 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun