Dua hari ini waktu tidur terganggu. Pada malam yang paling pucuk terbangun. Terdengar suara janggal menggelegar berlalu lalang. Siapakah itu?
Saya menghuni rumah pojok, di mana pada satu sudut luar terdapat simpangan. Satu ruas ke dalam kompleks. Satu rute menuju permukiman padat penduduk. Selebihnya mengarah ke jalan besar.
Jalan permukiman maupun jalan besar memiliki permukaan hitam mulus.
Jalan besar lurus yang menghubungkan satu kawasan dengan pusat kota cenderung datar. Panjangnya lebih dari satu kilometer. Enak untuk melaju.
Hampir tiap malam minggu atau libur, jalan kolektor sekunder itu digunakan sebagai sirkuit takresmi. Para pembalap liar mengadu kecepatan entah memperebutkan apa.
Sesekali terdengar suara knalpot balap mengeluarkan hasil pembakaran. Memecah keheningan malam. Balapan liar memang diadakan saat manusia normal sedang lelap, yaitu pukul 00.00 sampai hampir berkumandangnya azan subuh.
Itu tidak seberapa.
Dalam dua dini hari belakangan, suara knalpot menggelegar di sepanjang jalan perumahan.
Di sekitar pertigaan jalan lokal itu handle gas motor diputar mendadak. Berkali-kali. Knalpot bising meluapkan segala amarah.
Lebih dari dua makhluk berteriak-teriak. Saya mengasumsikan ada dua atau tiga sepeda motor.
Kebisingan yang membuat saya terbangun. Dada berdegup, terkejut. Kepala berdenyut-denyut.
Keributan pada pagi paling gelap itu terjadi berulang-ulang. Mereka beberapa kali hilir mudik dari permukiman padat ke jalan besar melalui, tentu saja, jalan lokal. Baru reda menjelang subuh.
Mereka tidak kasat mata. Mereka di luar, saya di kamar berusaha keras memejamkan mata. Saya tidak melihat sosok, siapakah makhluk yang demikian egois? Mengganggu waktu istirahat. Bisa jadi bukan hanya saya yang terganggu.
Jadi saya menyebut mereka sebagai hantu berknalpot bising. Roh jahat yang menghantui sewaktu tidur.
Selain egois, mereka tidak tahu aturan dan tidak memiliki pekerti baik. Siapa yang patut disalahkan?
Tidak ada? Tidak ada yang mau mengakui?
Baiklah! Saya alamatkan saja kesalahan kepada jalan, kenapa dibuat terlalu mulus?
Sesaat terbersit setitik harapan agar mereka berubah dimensi menjadi roh sesungguhnya, tapi jangan ah!Â
Berdoa saja, moga-moga mereka dilimpahkan rezeki cukup sehingga dapat membeli knalpot standar. Tidak mengganggu lagi dan hidup sebagai insan bermartabat dan bermanfaat bagi nusa bangsa.
Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H