Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Untung Besar dari Lapak Kecil: Tumbuh dan Tangguh Bersama BRI

19 Desember 2022   08:08 Diperbarui: 19 Desember 2022   08:28 1888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelayanan BRILink di rumah Hartati dan Mas No (dokumen pribadi)
Pelayanan BRILink di rumah Hartati dan Mas No (dokumen pribadi)

Ya!  Bu Hartati dan Mas No memiliki memiliki dua lapak agen BRILink dengan menggunakan legalitas usaha warung. Melayani transaksi masyarakat langsung dengan menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture). Usaha jasa real time online transactions yang bisa jadi tidak terikat oleh waktu dan terkendala jarak.

Mesin EDC agen BRILink Hartati (dokumen pribadi)
Mesin EDC agen BRILink Hartati (dokumen pribadi)

Di rumah, dengan jenama menggunakan nama anak sulungnya, melayani transaksi perbankan warga sekitar. Sedangkan di lapak satunya dengan nama sendiri --berjarak satu kilometer dari rumahnya-- melayani transaksi perbankan untuk pedagang pasar. Sebuah pasar tumpah yang merupakan luberan dari Pasar Merdeka. 

Tampak depan konter agen BRILink Hartati (dokumen pribadi)
Tampak depan konter agen BRILink Hartati (dokumen pribadi)
Bu Hartati bersama lebih dari setengah juta agen BRILink telah berperan dalam perluasan layanan perbankan dari BRI. Terinformasi, per bulan April 2022, agen BRILink di Indonesia mencapai 552.709 dengan volume transaksi Rp 433,75 triliun (sumber).

Dari transaksi semacam itu Bu Hartati mendapatkan keuntungan berupa komisi bagi hasil. Sharing fee yang dibagikan oleh BRI atas transaksi perbankan tertentu. Misalnya, sebuah transaksi dikenakan biaya Rp 3 ribu, maka setengah bagian diberikan oleh BRI kepada Bu Hartati.

Perolehan lain dari pengguna, yaitu biaya jasa yang langsung dibayarkan oleh nasabah. Nilainya bervariasi. Bisa mencapai sepuluh ribu rupiah per transaksi.

Menurut penuturan Bu Hartati, dalam sehari jumlah pengguna jasa berkisar 30 sampai 50 nasabah. Jumlah nasabah pada tiap awal bulan melonjak. Tiga ratus pegawai dan siswa pendidikan di Korem (Komando Resor Militer) terdekat melakukan pengecekan saldo, ambil tunai, atau transfer.

Selain itu, kata Bu Hartati, dalam keadaan tertentu ia bisa merekomendasikan kepada BRI, pengguna jasa agar dievaluasi sebagai calon nasabah pinjaman.

Di sela-sela waktu berbincang dengan Bu Hartati, pemilik warteg dan tempat pangkas rambut menukar uang receh tanpa dipungut biaya.

Hampir sepuluh tahun Bu Hartati dan suaminya menjadi agen BRILink. Dari usaha menjadi agen BRILink dan warung kecil, suami istri beranak tiga itu mengembangkan tempat tinggal yang tadinya berukuran seratus meter persegi meluas tiga kali lipat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun