Belum genap satu tahun dibangun, sebuah rumah bocor. Terdapat bercak hitam di beberapa bagian plafon gipsum warna putih. Ketika hujan lebat, air menetes di satu ruang.
Mau tidak mau pihak pemilik rumah menyediakan anggaran ekstra, untuk perbaikan atap agar tidak bermasalah ketika hujan.
Indonesia berada di wilayah dengan dua musim. Kemarau dan hujan.
Atap rumah adalah pelindung dari paparan sinar matahari dan cucuran air dari langit.
Intensitas curah hujan bervariasi, dari rendah hingga tinggi.
Rumah dengan atap lapuk akan bocor. Air merembes di plafon bahkan perlu baskom untuk menampung tetesannya.
Mestinya pemilik rumah baru tidak perlu khawatir terhadap kebocoran. Namun dalam kasus di atas, rumah berusia kurang dari setahun sudah ada tanda-tanda bocor.
Mengapa?
Terdapat dedaunan kering menyumbat saluran pipa pembuangan air dari genteng.
Mungkin saja terjadi pergeseran pada atap akibat guncangan, injakan (manusia, kucing, bajing), dan perkara lain yang membuatnya renggang.