Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Jangan Pelit Tulisan, Tempat Ngopi Jadi Sepi

11 Desember 2022   17:18 Diperbarui: 11 Desember 2022   17:20 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mebeler kayu (dokumen pribadi)

Minggu pagi. Alam cerah. Istirahat sejenak di sebuah tempat ngopi nan asri. Tempat apik. Lantai resik di dalam ditutup keramik putih. Lantai luar berupa paving  block dicat hijau. 

Tampak dalam (dokumen pribadi)
Tampak dalam (dokumen pribadi)

Lantai paving dicat hijau (dokumen pribadi)
Lantai paving dicat hijau (dokumen pribadi)

Lebih luar, pada section beratap spandek, lantai ditutup dengan rumput sintetis yang saya percaya bukan barang murahan.

Mebeler kayu (dokumen pribadi)
Mebeler kayu (dokumen pribadi)

Mebeler beragam. Kursi tinggi, meja kursi kayu tebal, kursi lipat cukup untuk 25-30 pengunjung.

Dari tempat duduk terlihat beragam tanaman hijau. Di kejauhan menjulang pohon yang pada dahannya menggelantung buah durian.

Membuat betah nongkrong lama. Menikmati strawberry tea sambil menikmati suasana menyegarkan mata. Asri.

Menikmati strawberry tea (dokumen pribadi)
Menikmati strawberry tea (dokumen pribadi)

Saya mendapatkan pengetahuan tersebut setelah tidak sengaja masuk. Tadinya sekedar mau melihat tanaman.

Ternyata kedai buka. Saya mengira ia hanya beroperasi pada hari kerja, melayani penjualan untuk pegawai kantor di sekitarnya. Di dalam baru tahu juga bahwa ada pilihan minuman dan makanan ringan.

Pasalnya tidak ada pemberitahuan yang menyatakan "buka" dan produk dijual kepada umum. Di kaca ada tulisan nama usaha.

Namun tidak ada tulisan di luar yang menjelaskan bahwa tempat itu menyediakan kopi, teh, dan aneka makanan ringan teman nongkrong. 

Pantas, tempat sebagus itu pengunjung cuma dua orang termasuk saya. Calon pengunjung tidak terinformasi jelas tentang produk dijual.

Pentingnya Tulisan

Bisnis kuliner didesain sedemikian rupa untuk mengundang pengunjung. Salah satunya melalui tulisan terlihat jelas dan mudah dibaca. Dengan itu, orang berkunjung. 

Setelah jadi pengunjung, tugas pengelola menawarkan produk dan membuatnya menjadi pembeli. Apabila pembeli merasa suka dan kembali lagi sebagai pembeli berulang, maka ia akan menjadi pelanggan bersama konsumen lain. 

Material

Berbincang sejenak, saya memberikan saran kepada barista --pengelola/pemilik belum datang---agar menaruh tulisan jelas, gampang terlihat, dan mudah dimengerti.

Tulisan yang mengundang orang untuk berkunjung dapat dibuat dengan beragam cara. Misalnya, berupa tulisan cutting sticker di kaca; papan dengan tulisan dari kapur tulis; printed standing banner; dan signage lainnnya.

Dengan tulisan gampang terlihat dan mudah dibaca, tempat ngopi dengan suasana asri itu akan mengundang pengunjung lebih banyak. Maka, jangan pelit tulisan!

***

Saya masih ingin berlama-lama. Atmosfer adem menyenangkan telah memantik gagasan.

Sepertinya secangkir kopi tubruk dan seporsi singkong goreng cocok sebagai teman menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun