Tentara tersebut mengembalikan telepon genggam sambil menunduk-nunduk minta maaf. Mukanya pucat.
Barangkali ia tidak habis pikir, siapa orang ini sampai bisa kenal komandannya. Teman main kartu pula.
Bersamaan dengan itu, kumpulan warga bubar. Sejak saat itu, gangguan dari warga tidak ada lagi. Berganti dipalak oleh ormas tertentu.Â
Ternyata nama teman nongkrong, teman bermain kartu remi, boleh juga dipakai sebagai penggentar dalam menghadapi serbuan warga. Sekali-kali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H