Aku rasa kamu tidak pernah mengkhawatirkan timbulnya penyakit mengerikan, akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan terlalu manis dan mengabaikan pola makan sehat.
Kamu akan selalu menambahkan kecap manis kepada apa pun hidangan di depan mata.
Tidaklah berbeda ketika kamu menyantap gado-gado, nasi tutug oncom, steak, dan makanan apa saja yang memang tidak perlu dikucuri kecap manis, atau yang mestinya sudah dibumbui dengan sedikit kecap manis.
Di rumah, dalam kesempatan senggang, aku kerap memasak untuk tujuan bersenang-senang sekaligus memanjakanmu. Aku tahu, kamu pasti menyukai hasil masakanku yang telah dibubuhi bumbu cinta, meski kerap mengingkari.
Sering aku membuat nasi goreng margarin dengan takaran bumbu pas. Mudah mengolahnya, tetapi tidak semua orang mampu menghasilkan rasa yang dicintai oleh banyak orang.
Begini. Margarin dilelehkan pada wajan tambah sedikit mentega --butter. Tumis irisan bawang putih, bawang merah, bawang bombai, dan cabai merah serta cabai rawit (kalau suka).
Telur dikocok lepas, masukkan. Aduk-aduk lalu tambahkan potongan bakso, ayam atau udang atau daging has. Aduk lagi sampai matang. Tambahkan kecap asin, sedikit kecap manis sebagai penyeimbang rasa, bubuk merica, dan garam.
Setelah itu segera masukkan nasi putih. Aduk hingga merata. Sesuaikan rasa.
Masukkan sejumput tauge, atau kecambah, dan irisan daun bawang ke dalam nasi goreng selagi mengepul. Aduk-aduk lagi, usahakan tauge tidak terlalu layu, sehingga agak kriuk saat digigit.
Hasilnya, nasi goreng margarin berwarna cerah kemerahan dengan nuansa kekuningan dari telur orak-arik. Tampak di antaranya menyembul putih tauge dan hijau daun bawang.