Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Breakthrough, dari Pelanggan Menjadi Enterpreneur yang Mencari Pelanggan

2 November 2022   06:55 Diperbarui: 2 November 2022   07:16 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gerobak pedagang makanan oleh databudisusilo dari pixabay.com

Berjalan selama delapan atau sembilan bulan, penjualan nasi uduk, pecel, lontong sayur, dan aneka gorengan di halaman rumah amatlah laris.

Buka dari Senin sampai Jumat pukul 5.30 -- 11.00 WIB atau sampai barang dagangan habis. Tutup tidak lebih dari waktu Zuhur.

Konsumen warung Emak beragam, terdiri dari:

  • Tetangga yang tidak sempat memasak sarapan.
  • Pegawai kantor sebelah.
  • Ibu-ibu pengantar anak sekolah.
  • Pengemudi ojol yang notabene warga sekitar.
  • Pengendara motor dan mobil melintas.
  • Dan mereka yang nongkrong sebelum melanjutkan aktivitas.

Pembeli disebut paling akhir mencakup penjual roti keliling, sales bermotor, dan wiraswastawan yang sedang merakit usaha. Emak sampai hafal satu persatu pelanggan yang tiap hari datang.

Absennya satu pelanggan membuat istri marbut masjid seberang rumah bertanya-tanya. Lebih dari seminggu pria yang biasanya nongkrong tidak muncul.

Satu hari ia muncul membawa sebungkus bakso untuk Emak. Sampel, katanya. Rupa-rupanya pria berkacamata tersebut sibuk dengan urusan pembukaan usaha bakso. 

Mendengar itu, Emak merasa senang dan menyemangati agar ia menekuni usahanya. Menyarankan agar menyisihkan hasil penjualan untuk celengan biaya sewa berikutnya.

Pria itu menyewa kios seharga Rp 1,8 juta setahun dibayar di muka. Mesti menyisakan 50 ribu per hari untuk membayar sewa tempat pada tahun depan, menurut Emak.

Itu kalau berjualan selama 360 hari dalam setahun. Jika menghitung libur, maka nilai penyisihan untuk celengan akan lebih besar. Ditambah pula dengan apabila mereken pengembalian investasi dan keuntungan diharapkan.

Kita tinggalkan dulu hitung-hitungan di atas. Berbincang dengan penjual bakso itu demi mengetahui pengalamannya selama seminggu berjualan.

1. Lokasi. Tempat berada di sekitar perumahan yang sudah ramai, dilewati angkutan umum, dan di tepi jalur perlintasan.

2. Konsep. Menjual satu jenis medium meal, bisa dimakan di tempat atau take away (dibawa pulang). Tempat cukup lega untuk nongkrong.

3. Pelayanan. Pengalaman di pekerjaan/kantor sebelumnya membentuk kemampuan komunikasi bagus dan sifat melayani.

4. Promosi. Menempatkan standing banner bertuliskan menu dijual (produk satu jenis, tetapi ia menulis beragam tawaran: bakso kuah, mi bakso, bihun bakso, bakso komplit). 

Mengundang keluarga, kerabat, dan kenalan agar berbelanja ke tempatnya. Tempat ramai pembeli biasanya menjadi daya tarik bagi pelintas.

5. Membuat Titik di Google Map. Berguna untuk menandai tempat sekaligus promosi. Kadang, merupakan ruang bagi pembeli untuk melakukan revieu.

6. Pemesanan Online. Saat sekarang ia sedang menunggu persetujuan sebagai mitra penyedia layanan antar makanan.

7. Modal. Sepertinya ia memiliki kemampuan modal untuk mendukung usaha. Dari pembicaraan terungkap, ia memakai pembiayaan sendiri (full financing).

8. Selera. Bakso merupakan satu jenis makanan yang diminati masyarakat. Umumnya pengunjung menyukai rasa bakso produknya. Pernah satu pembeli sehabis makan memesan 9 bungkus dibawa pulang untuk keluarga.

9. Make a Difference. Saat ditanya, apa daya tarik yang membuat berbeda dengan pesaing? Sampai situ ia belum bisa menjawab. Maka, pekerjaan rumah berikutnya adalah menemukan ciri khas.

Mental. Pekerjaan sebelumnya membentuk mental berjualan. Sebagai pegawai, ia terbiasa bekerja keras memasok bahan makanan ke toko-toko dan rumah makan.

Keterangan di atas memberi penegasan bahwa ia sangat siap menjalankan bisnis kuliner. Menjadi pedagang bakso. Menjadi entrepreneur.

Dunia wirausaha dalam beberapa hal berlainan dengan zona semasa masih sebagai pegawai kantoran.

Pria itu menyingkirkan hambatan dalam dirinya. Melakukan terobosan atau breakthrough: dari pelanggan menjadi entrepreneur yang mencari pelanggan.

Satu saat saya akan mampir ke tempatnya. Siapa tahu bisa berbagi cerita, baik kepada pengusaha itu maupun pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun