Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Polisi Mengira Kepala Tanpa Rambut Itu sebagai Helm

31 Oktober 2022   04:55 Diperbarui: 31 Oktober 2022   07:41 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Naik motor main HP (motorplus) melalui kompas.com

Mengangkat telepon, nada dering sudah berhenti. Tertulis panggilan tak terjawab di layar. Menelepon balik nomor tersebut lalu berbicara panjang kali lebar dengan rekan kerja.

Banyak perkara detail yang mesti didiskusikan, sehingga telepon menempel di kuping memakan waktu cukup untuk mengisap satu batang kretek. Habis konsentrasi menerangkan soal serius secara rinci.

Seusai mengantongi telepon genggam, saya bergegas menghidupkan motor. Memutar hand grip. 

Mesin meraung. Melesat cepat ke tujuan. Di depan BTM, sebuah mal dekat Kebun Raya Bogor, melewati sekumpulan para petugas . Yaitu polisi pengatur lalulintas di jalan protokol tersebut.

Serentak lima atau enam kepala berhelm putih memandang takjub. Saya mengangguk lalu tersenyum santun kepada mereka. 

Kalau memungkinkan, ingin rasanya menyapa lalu bercakap-cakap. Namun waktu tidak memperkenankan.

Tidak jauh setelah melewati lampu pengatur lalulintas, kira-kira di depan Balai kota yang sejuk, berembus angin menyisir kepala. Dingin. Ah, sepertinya terlalu dingin.

Telapak tangan kiri mengusap kepala dengan lembut. Hah? Ternyata tidak ada helm di sana!

Hendak balik lagi, jalan merupakan ruas satu arah. Mesti memutar lintasan di mana pada titik-titik penting bercokol para petugas.

Lantas, bagaimana dengan polisi-polisi tadi?

Bisa jadi mereka mengira kepala saya yang baru dicukur licin sebagai helm.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun