Ada dua rasa penasaran kala memasuki waktu makan pada siang tadi. Penasaran yang biasa saja. Dan penasaran yang menghipnotis.
Bagaimana ceritanya?
Penasaran yang Biasa Saja
Penasaran yang biasa-biasa saja terbersit saat berada di Empang, Bogor. Satu daerah di mana sebagian besar penghuninya merupakan etnis Timur Tengah yang sudah beranak-pinak sejak dahulu kala.
Di belakang masjid, dalam sebuah gang terdapat warung legendaris menjual sate. Benar-benar saling berimpitan di dalam gang sempit. Warung yang berbentuk rumah biasa.
Penjual sate kambing itu sudah ada sejak zaman Bapak saya masih aktif sebagai pegawai negeri. Satenya juga istimewa. Murni daging kambing yang empuk dan tanpa campuran gajih/lemak.
Rasa penasaran muncul, masih adakah warung itu? Masih adakah satenya pada siang ini?
Dulu, lebih dari dua puluh tahun lalu, datang ke warung tersebut pada pukul 12.30 siang adalah menemui kekecewaan. Menu tersedia --sate, gule, sop kambing--- sudah habis.
Beberapa kali kesempatan berbeda menghadapi situasi serupa. Agar kebagian, mesti datang sebelum pukul sebelas.
Maka untuk sekadar memastikan apakah buka atau tidak, saya memasuki gang itu. Awalnya sedikit lupa orientasi sehingga bertanya kepada orang lewat.
Ternyata masih ada! Bangunan tampak sama, hanya catnya lebih rapi dan tertata apik. Furnitur gaya lama masih dipertahankan, dengan sapuan pelitur telah diperbaharui. Dinding ruang tempat makan dicat putih.Â