Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Begini Tampilan Teh Hangat Manis Jambu

27 September 2022   08:59 Diperbarui: 27 September 2022   09:37 1357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kios kopi seduh (dokumen pribadi)

Begitu menghempaskan bokong pada kayu panjang, seperti biasa saya memesan segelas teh manis jambu. Sepotong pisang goreng mencelat dari mulut seorang emak-emak penasaran.

"Apa??? Teh manis jambu? Baru dengar."

Sejenak saya berpandangan dengan penjual yang sedang mengaduk. Tersenyum. Dengan tatapan penuh makna Teteh tersebut menyodorkan gelas besar berisi teh hangat.

Saya tidak terlalu suka menelan makanan minuman terlalu manis. Dalam kadar cukup saja. Kalaupun harus, ya makan seperlunya semisal keik, bolu, dan penganan yang dari sononya sudah manis. Tidak berlebihan.

Juga tidak memilih minuman kemasan yang biasanya sangat manis menurut ukuran saya. Apalagi minuman berkarbonasi. Tidak lah yau!

Lebih baik membeli air mineral dalam kemasan.

Kios kopi seduh (dokumen pribadi)
Kios kopi seduh (dokumen pribadi)

Di warung kopi akan memilih kopi hitam tanpa gula. Jika terpaksa menggunakan kopi saset, bubuk di dasar gelas sedikit diaduk. Tidak lebih dari tiga putaran. Demi memastikan bubuk kopi saset larut dalam air panas.

Namun umumnya saya memilih air putih. Bisa juga memesan teh hangat jambu, yaitu larutan teh diberi sedikit gula, sehingga rasa manis tidak begitu kuat. Ibarat rasa daging buah jambu air. Segar dengan manis samar-samar.

Manis samar-samar sedap dipandang seperti Teteh penjual teh.

Pada dasarnya saya bukan penyuka makanan minuman terlalu manis. Karena terbiasa saja.

Menurut berbagai referensi, mengonsumsi gula berlebihan dapat berakibat negatif terhadap kesehatan.

Risiko Kegemukan

Keadaan terus merasa lapar, lantaran kadar gula tinggi dalam tubuh mencegah otak memberitahu kapan seseorang harus berhenti makan.

Risiko Gigi Berlubang

Bakteri memakan gula tersisa dalam rongga mulut, menghasilkan asam yang mengikis email gigi. Lapisan terkelupas mengakibatkan gigi berlubang.

Risiko Fatty Liver

Makan gula berlebih dapat menghasilkan fruktosa berlebih, sehingga membuat penumpukan lemak pada hati (fatty liver). Perlemakan terus menerus dapat menurunkan fungsi hati.

Risiko Tekanan Darah Tinggi

Hasil riset menunjukkan, mengonsumsi gula berlebihan dapat menaikkan tekanan darah. Disinyalir, hipertensi adalah pemicu risiko penyakit jantung.

Keengganan Tubuh Menghasilkan Insulin

Hormon insulin bertanggung jawab mengubah makanan menjadi tenaga. Gula membantu dalam proses produksi insulin. Namun konsumsi lebih banyak gula akan menghasilkan lebih banyak insulin.

Terlalu banyak gula dan insulin membuat sensivitas tubuh untuk menghasilkan insulin menjadi kurang. Keengganan menghasilkan yang disebut resistensi insulin, ditandai dengan gejala kelelahan, berat badan bertambah, cepat lapar, sering menguap, sulit berkonsentrasi, dan sebagainya.

Penjelasan lebih lengkap dapat dibaca di sini

Makanan dan minuman mengandung gula adalah candu. Semakin manis semakin membuat ketagihan.

Maka tidak mengherankan jika produsen makanan minuman menambahkan banyak kandungan gula dalam produknya. Kopi saset, minuman kemasan, kue, adalah sebagian contoh.

Kompas.id tanggal 26 September 2022 menuliskan, Kementerian Kesehatan menganjurkan batas konsumsi gula harian tidak lebih dari sepersepuluh dari total energi. Setara dengan empat sendok makan ekuivalen 50 gram gula.

Selanjutnya, pria dewasa sebaiknya mengonsumsi tidak lebih dari 9 sendok teh gula dalam sehari. Wanita dewasa tidak melahap gula lebih dari 6 sendok teh. Anak-anak cukup mengunyah gula 3-6 sendok teh sehari, tergantung berat badan.

Jadi, mulai sekarang biasakan mengonsumsi gula menurut saran penganjur kesehatan kompeten.

  • Membiasakan anak-anak dari sejak kecil makan gula tidak berlebihan.
  • Tidak "terlampau" dalam memakan makanan mengandung karbohidrat tinggi, seperti nasi putih, roti, dan sebagainya.
  • Mengurangi keinginan terhadap minum makan manis dengan gula tambahan berlebihan pada permen, gula-gula cokelat, cake, bersoda, dan semua yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.
  • Tidak terpengaruh iklan minuman manis.

Daripada membeli minuman teh yang keterlaluan manisnya, lebih baik memesan teh hangat manis jambu kepada Teteh yang tersenyum manis di depan saya. 

Senyum yang tidak bakal menaikkan kadar gula darah, tetapi menyebabkan detak jantung kian memburu. Percayalah!

Teh hangat manis jambu bukan teh racikan ekstrak jambu. Atau larutan teh dibubuhi buah jambu. Bukan begitu. Teh hangat manis jambu adalah larutan teh dengan rasa manis yang samar-samar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun