Pada dasarnya saya bukan penyuka makanan minuman terlalu manis. Karena terbiasa saja.
Menurut berbagai referensi, mengonsumsi gula berlebihan dapat berakibat negatif terhadap kesehatan.
Risiko Kegemukan
Keadaan terus merasa lapar, lantaran kadar gula tinggi dalam tubuh mencegah otak memberitahu kapan seseorang harus berhenti makan.
Risiko Gigi Berlubang
Bakteri memakan gula tersisa dalam rongga mulut, menghasilkan asam yang mengikis email gigi. Lapisan terkelupas mengakibatkan gigi berlubang.
Risiko Fatty Liver
Makan gula berlebih dapat menghasilkan fruktosa berlebih, sehingga membuat penumpukan lemak pada hati (fatty liver). Perlemakan terus menerus dapat menurunkan fungsi hati.
Risiko Tekanan Darah Tinggi
Hasil riset menunjukkan, mengonsumsi gula berlebihan dapat menaikkan tekanan darah. Disinyalir, hipertensi adalah pemicu risiko penyakit jantung.
Keengganan Tubuh Menghasilkan Insulin
Hormon insulin bertanggung jawab mengubah makanan menjadi tenaga. Gula membantu dalam proses produksi insulin. Namun konsumsi lebih banyak gula akan menghasilkan lebih banyak insulin.
Terlalu banyak gula dan insulin membuat sensivitas tubuh untuk menghasilkan insulin menjadi kurang. Keengganan menghasilkan yang disebut resistensi insulin, ditandai dengan gejala kelelahan, berat badan bertambah, cepat lapar, sering menguap, sulit berkonsentrasi, dan sebagainya.
Penjelasan lebih lengkap dapat dibaca di sini
Makanan dan minuman mengandung gula adalah candu. Semakin manis semakin membuat ketagihan.
Maka tidak mengherankan jika produsen makanan minuman menambahkan banyak kandungan gula dalam produknya. Kopi saset, minuman kemasan, kue, adalah sebagian contoh.
Kompas.id tanggal 26 September 2022 menuliskan, Kementerian Kesehatan menganjurkan batas konsumsi gula harian tidak lebih dari sepersepuluh dari total energi. Setara dengan empat sendok makan ekuivalen 50 gram gula.