Apakah menabung di bank karena berharap keuntungan dari pengenaan bunga simpanan? Berapa bunganya? Itu bisa ditanyakan ke google, saya tidak pernah memeriksa, berapa besar suku bunga rata-rata bank.
Hanya paham bahwa hasil bunga simpanan di bank demikian kecil. Menjadi minus ketika dikurangi biaya-biaya pemeliharaan tabungan dan administrasi lainnya.
Sehingga bunga bukan merupakan pertimbangan utama.
Gelombang bunga baru terasa, saat seorang sahabat "menitipkan" dana miliaran, entah untuk alasan apa, selama beberapa hari di tabungan saya.
Hasil bunga juga dapat dinikmati pada periode krisis moneter tahun 1998, di mana nilai tukar dolar AS terhadap rupiah terbang dari Rp 2 ribuan menjadi Rp 15 ribuan. Perbankan berlomba-lomba menaikkan suku bunga. Terutama untuk deposito jangka sangat pendek (1-3 bulan). Mereka butuh likuiditas cepat.
Tapi masa-masa seperti itu adalah hal yang sangat jarang terjadi. Selebihnya, saya tidak pernah memperhatikan secara saksama, berapa hasil diperoleh dari menabung.
Dalam satu masa, saya memiliki tiga tabungan dan satu rekening koran di bank berbeda.Â
Satu memang untuk simpanan. Tiga lagi untuk transaksi atau pembayaran demi mendukung keperluan rumah tangga hingga kepentingan usaha. NB: bisa jadi Bu PC meniru cara ini, ya.
Belakangan saya mengerucutkan rekening simpanan menjadi satu. Menabung pada bank yang sudah menjadi langganan keluarga sejak saya masih kecil.
Selain nyelengin uang logam, orang tua mengajak saya untuk menabung di bank. Yaitu lembaga penyimpanan milik pemerintah.