Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menebus Rasa Kangen pada Pecel Madiun

15 September 2022   07:05 Diperbarui: 15 September 2022   07:19 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiap naik kereta api kelas ekonomi di era sebelum Jonan, sempat membeli pecel dari asongan yang berebut masuk gerbong saat berhenti di stasiun Madiun.

Atau, mendompleng KRL --bukan beli tiket di loket resmi, tapi membayar seikhlasnya di atas gerbong---berdesakan menuju tujuan paling akhir. Di emperan peron stasiun Kota Jakarta terdapat banyak pedagang pecel.

Apakah dari kota brem atau bukan, tidak masalah. Terpenting sajian dan rasa ditawarkan serupa dengan pecel Madiun. Bumbunya, isiannya, tempe tahu bacemnya, kemlandingan, dan rempeyek kacangnya.

Jadi, saya melakukan perjalanan berdesakan di KRL dari Bogor ke Jakarta, tidak lain dan tidak bukan, hanya untuk satu tujuan: makan pecel!

Pecel Madiun di Bogor

Beberapa hari lalu, saya mampir ke ruko dekat dengan rumah makan legendaris Kota Bogor. Pada pojok kompleks pertokoan terletak gerai penjual nasi pecel Madiun. Nah ini!

Daftar menu tidak hanya menawarkan pecel dan teman-temannya, tapi juga aneka masakan khas, di antaranya: rawon, garang asem, tahu tempe bacem, bakwan, dan aneka pilihan lauk menggugah selera.

Saya memesan segelas beras kencur dingin dan, tentu saja, nasi pecel Madiun.

Di atas piring rotan beralaskan kertas nasi tertata nasi putih, sayur matang disiram saus kacang, irisan mentimun, kering tempe, kemlandingan, kemangi, dan kerupuk gendar.

Penampilan dan sensasi rasa sesuai dengan keinginan. Makan pecel Madiun yang pas di lidah, kendati agak tidak pas di dompet.

Lebih dari harga rata-rata pecel versi Kota Bogor. Seporsi pecel komplit tanpa tambahan ditebus dengan lembaran 20 ribu. Sementara segelas beras kencur ditukar dengan uang Rp 15 ribu.

Sekali-kali tidak apa-apa, demi menebus rasa kangen kepada orang, eh, pecel Madiun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun