Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hujan Berkelir Kepala Polisi Baru

12 September 2022   07:55 Diperbarui: 12 September 2022   07:59 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagai menunggu hujan berkelir jatuh membasahi kota. Berharap kepala polisi mampu memberantas judi, peredaran narkoba, dan prostitusi tingkat tinggi.

Hujan berkelir bukan tangisan langit berhiaskan pelangi, tetapi cairan berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu, jatuh dari mendung kelabu yang pilu.

Keberanian, tepatnya ketulusan, kepala polisi berikut jajarannya untuk menghilangkan kejahatan yang telah mengakar, membelit, dan mengeroposkan sendi-sendi kehidupan warga kota telah musnah. Satu hal yang awalnya mungkin sekarang merupakan barang mustahil.

Namun harapan di balik gedung-gedung menjulang, di atas jalan-jalan protokol, di rumah-rumah gedongan, di pasar-pasar, dan pada petak-petak kumuh kini bersemi kembali.

Dilantiknya kepala polisi baru menghadirkan harapan. Mengganti kepala polisi lama yang tidak becus mengatasi persoalan menggurita.

Belum sempat bersalin seragam pelantikan, kepala polisi baru membuat gebrakan dahsyat. Suaranya menggelegar. Lantang memerintahkan seluruh lini yang berada di bawah komandonya untuk bergerak cepat, dengan persenjataan lengkap.

"Sikaaaaaaat....!!!"

Komando tegas menggerakkan gelombang operasi sistematis, masif, dan terstruktur untuk menumpas penyakit yang selama ini meresahkan masyarakat.

Para gembong judi berikut pesertanya diperangi. Pengedar narkoba beserta penggunanya digusur ke kantor polisi. Germo dan pelaku prostitusi diciduk. Daerah-daerah diduga sebagai tempat kegiatan judi, perputaran narkotika, dan transaksi prostitusi digeruduk tanpa ampun oleh pasukan polisi.

Membuat masyarakat kota terperangah sekaligus menyampaikan rasa kagum. Tiada pernah sekalipun kepala-kepala polisi sebelumnya berlaku keras terhadap pelaku kejahatan itu. Aparat sebelumnya berlaku terlalu permisif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun