Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyantap Nasi Telur Ceplok, Menunggu Janji Menteri

31 Agustus 2022   10:00 Diperbarui: 31 Agustus 2022   10:37 1555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setengah piring nasi, telur ceplok saus kecap, dan tempe tahu goreng (dokumen pribadi)

Dipetik dari berbagai sumber, harga pakan konsentrat per-50kg mengalami kenaikan drastis, dari Rp336-342 ribu (November 2021) menjadi Rp490 ribu (Juni 2022).

Dengan pendekatan di atas saya memahami, kenaikan harga telur ayam ras dipicu oleh melambungnya harga pakan ayam petelur. Sebagian bahan pembentuk pakan buatan pabrik itu adalah impor.

Beban pakan mengambil bagian besar dari struktur biaya dalam usaha peternakan ayam petelur.

***

Pelaku di sektor peternakan ayam petelur menyatakan bahwa kenaikan harga telur bersifat temporer. 

Oleh karena itu, Zulkifli Hasan optimis harga telur akan turun dalam dua minggu ke depan.  

Demikian langkah jangka pendek Menteri Perdagangan dalam mengatasi persoalan yang bersifat jangka pendek pula. Temporer.

Mungkin Pak Menteri bisa berpandangan lebih jauh ke depan. Bekerja sama dengan menteri-menteri lain, merakit kebijakan yang mengundang investasi. 

Membuat pabrik pakan ternak dengan memanfaatkan kelimpahan sumber protein dan karbohidrat lokal. 

Tepung ikan dari hasil lautan kita. Jagung dan dedak padi dari ladang sendiri.

Jadi, sementara menunggu janji Pak Menteri "menurunkan" harga telur, lebih baik saya menyantap setengah piring nasi, telur ceplok saus kecap, dan tempe tahu goreng. Ditambah kerupuk melempem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun