Mengingat masih banyak orang-orang mengais sampah semacam wanita di atas, alangkah baiknya kita mulai mengindahkan kepentingan mereka. Caranya?
Belum jauh meninggalkan pagar rumah, seorang pedagang keliling menyalip. Pundaknya memikul kontainer transparan berisi kue. Tinggal separuh. Atau masih setengah?
Belum sempat kabel-kabel di dalam kepala sempat menyimpulkan sesuatu, alam bawah sadar menyuruh bibir bergerak.
"Kue ...!"
Mamang penjual membuka tutup, di dalam kotak plastik ada banyak donat dan onde-onde.
"Sekarang jualan tambah sepi. Jam segini baru laku setengahnya."
Satu donat topping krim gula, satu donat isi cokelat, dan satu onde-onde dibungkus. Sejenak melupakan saran dokter agar mengurangi makan penganan dari tepung terigu dan gorengan.
Entah dorongan dari mana saya membelinya. Barangkali sesekali makan gorengan tidak apa-apa. Moga-moga "sesekali" ini tidak tiap hari.
Melewati bak sampah sudah kosong, tampak seorang ibu sedang mengais-ngais bungkusan keresek baru dibuang warga. Saya sejenak berhenti demi mendengar celetukan.