Maka dari itu, mengingat masih banyak orang-orang mengais sampah semacam wanita di atas, alangkah baiknya kita mulai mengindahkan kepentingan mereka. Caranya?
- Memilih dan memilah sampah dari rumah dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik.
- Sampah organik dapat diolah menjadi biogas. Cara lebih rumit, diubah menjadi pupuk organik cair dan biogas.
- Memisahkan sampah anorganik dari pecahan beling (bisa melukai), logam (boleh dijual), dan limbah berbahaya.
Paling tidak tiga langkah sederhana dan mudah di atas dapat dilakukan sekarang. Tidak usah muluk-muluk memikirkan persoalan sampah yang menggunung.
Segera investasikan dana membeli dua macam tempat penampung sampah: organik dan anorganik. Lalu memilih dan memilah sampah.
Dengan itu kita membuat para pemulung tidak berlama-lama berada di dalam bak sampah. Memudahkan sesama manusia untuk mencari rezeki yang berkah.
Bukan mencari kekayaan cara Karomani)* dan para koruptor.
Akhirnya, donat dan onde-onde tadi dibeli tidak jadi dimakan. Saya serahkan semua kepada wanita bersahaja di bak sampah. Beliau lebih berhak atas kue tersebut.
)* Rektor Unila yang ditetapkan sebagai tersangka kasus suap oleh KPK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H