Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Alternatif Makanan Pengganti, jika Harga Mi Instan Naik Drastis

15 Agustus 2022   05:56 Diperbarui: 20 Agustus 2022   16:46 1535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya ditumis bersama bawang dan sayuran (kubis atau sawi). Disajikan dengan bumbu kacang yang asam gurih dan sedikit pedas. Bisa ditambah dengan lauk gorengan (tempe, bakwan, tahu isi, kroket).

Mi glosor banyak terdapat di sekitar Sukabumi dan Bogor. Harga pasarannya relatif terjangkau, Rp3000 hingga Rp5000 seporsi.

Sepiring mi glosor harga Rp 3 ribu (dokumen pribadi) 
Sepiring mi glosor harga Rp 3 ribu (dokumen pribadi) 

Umbi

Sejak dahulu kala umbi-umbian merupakan sumber karbohidrat pengganti nasi. Bolehlah sekarang dipakai sebagai alternatif substitusi dari mi.

Berbagai jenis umbi-umbian di sekitar kita tidak mengenal musim dan sangat melimpah: singkong (ubi kayu), ubi jalar, talas, kentang, porang (bahan tepung konjak/glucomannan pembentuk mi shirataki), dan sebagainya.

Dapat diolah dengan berbagai cara, dipanggang, dikukus, direbus, digoreng, atau ditransformasi menjadi aneka penganan lezat. 

Singkong dan ubi jalar di pasar (dokumen pribadi)
Singkong dan ubi jalar di pasar (dokumen pribadi)
***

Kenaikan harga gandum dunia yang merambat naik berpengaruh langsung terhadap peningkatan harga tepung terigu. Harga produk turunannya pun turut melonjak: roti, biskuit, penganan berbasis terigu, hingga mi instan.

Jadi, kalaupun harga mi instan naik, tidak perlu panik. Masih ada beberapa alternatif pengganti sumber karbohidrat berasal dari sumber dalam negeri.

Mudah-mudahan peneliti pangan --yang dibayar oleh uang negara-- dan pihak terkait segera mengoptimalkan sumber karbohidrat lokal sebagai pengganti terigu. Dengan hasil akhir berupa mi instan ramah bagi kantong anak kos.

Jangan kerja birokrat cuma bisa mengendalikan harga, semisal dengan cara memberikan subsidi kepada tepung terigu yang diimpor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun