Jangan sampai, beli mobil bekas dengan harga murah, tapi kemudian tercerai-berai di garasi.
Mungkin perlu keahlian tersendiri dalam mengobservasi kualitas mobil bekas, baik mengenai dokumen kepemilikan maupun kondisi fisik dan mesin.Â
Butuh ketelitian ekstra dan kesabaran dalam membeli mobil bekas
Kemampuan Finansial
Mirip dengan yang baru, sesuaikan isi kantong dengan harga mobil bekas akan dibeli. Sampai umur tertentu, kendaraan bisa diperoleh secara tunai maupun kredit. Pelajari ketentuan pembiayaannya.
Sesuaikan dengan Tujuan Penggunaan
Bila tidak perlu-perlu amat, jangan membeli mobil bekas karena ikut-ikutan atau demi gaya.
Periksa Dokumen
Baiknya surat-surat kendaraan dalam kondisi lengkap, asli, dan hidup. Lengkap meliputi, BPKB, faktur (mobil tua mungkin sudah tidak ada), service record (lebih baik, jika ada), STNK dengan pembayaran pajak terbaru.
Perhitungkan Bea Balik Nama
Sering kali orang mengincar mobil bekas tanpa menghitung besaran bea balik nama. Demi menghindari pajak progresif, pemilik pertama akan memblokir mobil yang telah dijual.
Mau tidak mau pemilik berikutnya harus balik nama. Biayanya tergantung tabel nilai yang ditentukan oleh Samsat dan domisili mobil.Â
Jika beralamat di kota berbeda dengan KTP pembeli, siap-siap untuk keluar biaya lebih untuk mengurus proses mutasi.
Ketersediaan Sparepart dan Bengkel Perbaikan
Informasi ketersediaan suku cadang dan banyaknya bengkel yang melayani perbaikan didapat dari orang berpengalaman bidang otomotif.Â
Ketersediaan ini berpengaruh terhadap kelangsungan "hidup" kendaraan.
Memeriksa Nomor-Nomor
Memastikan bahwa nomor rangka dan nomor mesin sesuai dengan yang tercetak di BPKB. Memastikan bahwa pelat nomor asli sesuai STNK.
Memeriksa Kondisi Fisik dan Mesin
Kondisi fisik meliputi penampilan luar (cat bodi, perlengkapan standar yang menempel, perubahan bentuk dst); interior; kaki-kaki; ban; lampu-lampu yang masih berfungsi; karat (lihat kolong mobil dan bagian terselip paling belakang dari bagasi); keadaan berdirinya (mobil memakai per standar akan berbeda dengan pegas ceper); dan lainnya.
Memeriksa mesin merupakan bagian yang cukup rumit, mencakup suara saat berputar (penjual nakal bisa saja mengisi dengan oli lebih kental atau menambahkan additive berlebih agar mesin anteng); kebocoran (oli, air radiator, sistem pengereman); kerapian ruang mesin; hasil pembakaran (melihat ujung dalam knalpot berikut asapnya ketika mesin dinyalakan dan dalam kondisi rev engine/digas.
Periksa apakah ada aksesoris tambahan, fungsi pengereman juga kopling, dan sebagainya.
Melalui Penjual Bonafid
Membeli mobil bekas bisa melalui pemakai langsung atau showroom. Bisa juga dengan menjelajahi situs jual beli online. Meletakkan kepercayaan kepada kejujuran penjual adalah penting.Â
Calo dan petugas di ruang-pamer mobil bekas merupakan perayu ulung. Jangan mudah terpesona.
Kendati tidak banyak, ada juga pusat penjualan mobil bekas yang merekondisi kendaraan dengan quality control ketat. Memberikan buku garansi dengan opsi buy back guarantee.Â
Buku tersebut menjamin keaslian dokumen yang bebas dari persoalan hukum, kesesuaian nomor rangka mesin dengan di BPKB, kondisi kendaraan bebas banjir dan bukan bekas tabrakan.
Meminta Advis kepada Ahli
Apabila tidak menguasai seluk beluk keadaan dan mesin mobil, sebaiknya didampingi teman yang memahami seluk-beluk otomotif.Â
Meminta masukan dari montir ahli sangat direkomendasikan. Namun keputusan tetap di tangan Anda.
Apa lagi ya?
Demikian kiranya tips beli mobil. Membeli mobil baru melalui dealer maupun kendaraan second dari showroom mobil bekas ataupun pemakai.
Memiliki mobil adalah demi memudahkan mobilitas, bukan menambah persoalan memusingkan kepala
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H