Dalam beberapa perjumpaan dengannya, barang dagangan sudah tinggal sedikit. Padahal belum seluruh wilayah penjualan dijelajahi.
Penjual ayam dengan kotak cokelat memiliki gestur berbeda. Ia berlaku ramah hanya kepada orang yang biasa membeli darinya. Tidak kepada bukan pelanggan.
Irit senyum ketika berjumpa dengan bukan pembeli. Pukul 7 pagi menawarkan dagangan dengan membunyikan klakson di depan rumah pelanggan.
Tidak mengherankan, jangkauan pelanggannya tidak bertambah. Saya duga, pembelinya itu-itu saja.
Ibu-ibu lebih suka menunggu penjual ayam dengan kotak hijau yang ramah, kendati beredarnya agak lebih siang. Pukul 9-an pagi.
Sikap Positif Pebisnis
Dua model penjual yang menghasilkan pengaruh berbeda terhadap pelanggan. Satu pihak meninggalkan impresi baik. Pihak lain membuahkan kecenderungan antipati.
Kelompok pertama memberikan contoh sederhana sifat positif dalam berdagang. Sifat positif dasar dalam menjalankan usaha, yakni:
- Bentuk sikap (attitude) bersahabat ketika menghadapi pelanggan dan calon pelanggan. Calon pelanggan adalah bukan pembeli yang bisa saja suatu saat menjadi konsumen.
- Komunikasi murah senyum sebagai kemampuan menghadapi pelanggan dengan baik.
- Memiliki perhatian kepada keinginan pelanggan.
Barangkali tiga soalan di atas merupakan dasar dari service excellence, sebagai salah satu penentu keberhasilan usaha.Â
Merupakan model pebisnis yang senantiasa ditunggu pelanggan.
Toh usaha sederhana dan bisnis yang kompleks sama-sama membangun loyalitas pelanggan demi peningkatan revenue. Karena pada dasarnya tujuan dari bisnis adalah membangun serta memelihara pelanggan.
The purpose of business is to create and keep a customer - Peter Drucker (sumber)