Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Tips Memilih Furnitur untuk Mengisi Rumah Kecil

29 Juli 2022   17:07 Diperbarui: 31 Juli 2022   10:00 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sofa minimalis oleh BUMIPUTRA dari pixabay.com

Tadinya mau berhemat. Tidak beli furnitur untuk mengisi rumah baru, tapi membuatnya kepada ahlinya. Eh kok malah tampak penuh sesak, bukan minimalis.

Pada suatu ketika yang sangat lampau, saya membeli rumah tipe 45. Luas bangunan, kalau tidak salah, 6x7,5 meter persegi. Luas tanah 80m2.

Terdiri dari dua kamar tidur. Satu kamar mandi. Zona keluarga bersambung dengan ruang tamu. Area memasak di samping yang di luarnya terdapat carport.

Untuk keluarga baru, cukuplah.

Namun mengingat rumah KPR itu bukan real estate, tidak serta merta ia dapat langsung dihuni. Ada penyempurnaan dan pemugaran:

  • Memperdalam septic tank, karena tempat pembuangan bikinan pengembang kedalamannya kurang.
  • Mempercantik carport yang hanya dilapisi semen (pelur).
  • Mengganti cat dinding dan plafon dengan warna senada yang lebih cerah. Saya memilih warna putih doff cenderung krem untuk menghasilkan efek soft.
  • Membangun pagar besi di depan dan tembok batu di belakang. Kiri kanan berhimpitan dengan dinding rumah tetangga.
  • Menutup tanah di halaman belakang (lebar 1,2m) dengan keramik kasar.
  • Mengganti semua handel pintu eksisting yang mudah patah.
  • Dan beberapa perbaikan lainnya.

Setelah perombakan, yang ternyata menyedot biaya lumayan besar, barulah rumah layak dihuni. Tinggal mengisi perabotan.

Ada sumbangan dari kerabat, seperti tempat tidur, lemari pakaian, kompor gas, dispenser. Kulkas, televisi. Tinggal isi perlengkapan untuk ruang tamu.

Alkisah, ada kerabat yang merekomendasikan seorang pembuat perabot kayu. Ia biasa memasok furnitur buatannya ke toko mebel.

Dalam negosiasi saya menyampaikan, ingin mebel masa kini yang berkesan ringan, tidak "tebal" dan bergaya minimalis. Hal itu menimbang ruangan tersedia sangat terbatas.

Jadi, ada dua kelompok barang dibuat: kursi meja ruang tamu dan credenza untuk menempatkan TV, yang juga berfungsi sebagai lemari penyimpanan.

Pembuat mebel itu menggunakan kayu kampung tipe keras, saya lupa namanya, dan merakitnya di carport rumah baru. Sekali saya menengoknya. Melihat lagi benda dari kayu itu setelah tersusun di dalam rumah. 

Alamak! 

Furnitur dibuat tidak sesuai dengan bayangan. Desain dan dimensinya seperti perabot kayu yang dijual di toko mebel tradisional. Berjejal menimbulkan kesan sempit.

Memang sebelum pembuatan tidak ada gambar --sekalipun yang paling sederhana-- mengenai bentuk dan ukuran meja, kursi, dan credenza. Salah saya, terpesona oleh harga perolehan yang jauh lebih murah daripada membeli.

Ya sudahlah. Akhirnya mebel tersebut dihibahkan ke kerabat yang memiliki rumah lebih besar. Sebagai pengganti, saya belanja furnitur minimalis.

Tadinya mau berhemat. Tidak beli furnitur untuk mengisi rumah baru, tapi membuatnya kepada ahlinya. Eh kok malah tampak penuh sesak, bukan minimalis.

Pelajaran yang dapat ditarik, apabila hendak memilih furnitur untuk mengisi rumah kecil seyogianya memperhatikan hal-hal berikut:

1. Memperkirakan ukuran-ukuran agar mebel tidak tampak "tebal dan berat" ketika disusun pada ruangan.

2. Hindari menggunakan mebel berwarna terlalu gelap.

3. Gunakan mebel seperlunya sesuai fungsinya. Misalnya menggunakan kursi panjang, daripada sofa yang tebal. Toh kegunaannya sama: duduk santai.

4. Jangan terlalu banyak mebel. Pilih yang berukuran proporsional. Disesuaikan dengan ruangan, umpamanya tidak membeli satu set meja kursi tamu yang akan membuat sesak ruangan kecil.

5. Beli furnitur multifungsi. Sofabed, kursi dengan sandaran lengan yang berfungsi sebagai meja, meja lipat, meja dengan banyak laci, dan sebagainya.

6 Furnitur dipilih agar tidak mengganggu ruang sirkulasi, yaitu bidang tempat pergerakan orang. Lebar ruang sirkulasi sekitar 80-90 sentimeter (kira-kira selebar pintu standar).

7. Bertukar pikiran dengan teman yang sekiranya menguasai bidang arsitektur dalam hal: pemilihan, penempatan, warna, pencahayaan.

Demikian pertimbangan yang mesti dilakukan sebelum memutuskan mengisi furnitur di rumah berukuran terbatas. Agar bisa mendapatkan kesan lega. Tidak sumpek ketika berada di rumah, kendati model hunian tipe kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun