Senyatanya, ide melintas menjelang tidur. Terang benderang pula. Luntur ketika bangun tidur. Bukan karena nyawa belum berkumpul, tapi ingatan tumpul.
Pijakan pertama menulis adalah gagasan pokok. Sayangnya, beberapa kali ide menulis terbersit ketika hendak memejamkan mata. Sirna tanpa jejak saat bangun tidur.
Rasa-rasanya penulis jempolan tidak bakal mengalaminya.Â
Berbeda dengan saya yang acap kali ceroboh, sehingga tidak mampu mengingat ide terlintas kala membuka mata pada pagi hari. Amblas begitu saja.
Padahal gagasan menjelang tidur, bisa jadi, merupakan ide brilian yang sepertinya bagus sebagai bahan menulis.
Saya kira gagasan-gagasan semacam ini mampu memenuhi gairah menulis. Kendati, sebetulnya, ide dapat digali dari banyak hal.
Bagi saya, terdapat beberapa sumber inspirasi yang dapat menjadi bahan tulisan:
- Pengalaman merupakan sumber bagus. Menuliskan suka duka kehidupan, baik yang dialami sendiri maupun orang lain.
- Keahlian. Baik sekali, bila mampu mengisahkan kebisaan atau kemampuan tertentu yang dikuasai.
- Pengamatan. Mencermati fenomena di sekitar. Menelisik kejadian, pelaku, dan pengaruhnya. Dan merakitnya menjadi tulisan.
- Membaca. Rujukan dari buku, berita harian, dan bacaan lain dapat menjadi sumber gagasan untuk menulis.
- Imajinasi yang Segera Dicatat. Boleh menjadi inspirasi. Merupakan citra dari lamunan, angan-angan, khayalan, impian yang segera ditulis di dalam kertas buram.
Lamunan sehat yang dilakukan tanpa membebani pikiran sering kali menghasilkan daya imajinasi yang kreatif.
Asalkan tidak membebani pikiran dan berlangsung terus menerus, atau overthinking. Itu malahan bikin sulit tidur.
Imajinasi menjelang tidur kerap memunculkan gagasan menarik sebagai bahan tulisan.
Masalahnya, bisa jadi, sebab kemampuan saya dalam mengingat amatlah buruk alias lemot, maka hal-hal tersebut luntur pada pagi ketika bangun. Hanya ingat bahwa tadi malam melintas gagasan keren.
Saya percaya, para pembaca sekalian tidak mengalami persoalan demikian.
Agar ide pokok hasil imajinasi menjelang tidur tidak melarikan diri bersama bidadari ke alam mimpi, saya melakukan hal-hal di bawah ini.
- Merekatkan ingatan pada catatan di smartphone. Abaikan notifikasi. Atau menggunakan pena dan kertas, bagi yang normal. Sketsa kasar saja.
- Lupakan, setelahnya langsung tidur. Jangan dipikirkan lagi.
- Esok paginya membuat kerangka dan daging tulisan pada waktu-waktu longgar.
- Sunting dan sunting sebelum menayangkannya.
- Nikmati hidup.
Senyatanya, ide melintas menjelang tidur. Terang benderang pula. Luntur ketika bangun tidur. Bukan karena nyawa belum berkumpul, tapi ingatan tumpul.
Menurut pengalaman, mencatat ide menulis sebelum luntur dari ingatan adalah jalan keluar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H