Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Perlu Ikut Menertawakan Profesi Tukang Bakso

24 Juni 2022   08:57 Diperbarui: 24 Juni 2022   09:06 1759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun demikian, pelanggan yang terlanjur kesengsem mencari keberadaannya. Cerdiknya, tukang bakso melayani pembelian pesan antar melalui SMS (saat itu belum ada e-Delivery). Untuk radius tertentu, tidak ada ongkos kirim.

Semakin ramai dan semakin membesar. Tukang bakso itu akhirnya sanggup menyewa tempat yang ramai dilalui pelintas. Pindah lagi, tapi bukan di tempat semula.

Kini, terinformasi bahwa tukang bakso itu memiliki 6 cabang, tersebar di Kota dan Kabupaten Bogor.

Terakhir ia pindah lagi ke tempat baru, entah tahun berapa. Pastinya, rumah bertingkat sekaligus tempat berjualan itu lebih luas. Lebih luks dan milik sendiri.

Letaknya persis berhadapan dengan rumah pertama ia berjualan bakso. Sampai sekarang tidak ada pedagang menyewa lahan kenangan itu.

Tukang bakso itu bernama Pak Mien.

Jadi, siapa bilang tukang bakso tidak layak sebagai menantu? Tidak sedikit tukang bakso menempati level ekonomi terhormat. Dengan cara halal. 

Daripada koruptor yang memperoleh harta dari kegiatan haram.

Kita tidak perlu ikut-ikutan bertepuk tangan dan tertawa menanggapi gurauan yang diselipkan di dalam pidatonya. Mungkin dia terlalu jenuh. Mungkin juga karena telah sepuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun