Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merawat Kenangan: "Ngoret" Ubi Jalar seusai Panen

12 Juni 2022   06:05 Diperbarui: 12 Juni 2022   06:26 1148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumpukan ubi jalar di pasar (dokumen pribadi)

Terasa manis. Lebih enak daripada ubi jalar hasil panen. Gratis sih!

Ngoret ubi jalar setelah panen menjadi kegiatan seru dan mengasyikkan. Kegembiraan anak-anak terpancar selama berlangsungnya ngoret, apalagi jika mendapatkan ubi jalar.

Ajaibnya, memakan ubi jalar hasil ngoret tidak menyebabkan sakit perut. Setahu saya tidak ada di antara kami --anak-anak-- yang mulas karena makan ubi jalar mentah. Mungkin saja saat ditelan bercampur dengan tanah.

Kegembiraan anak-anak pada waktu itu sederhana: memperoleh makanan pengganjal perut, meski dengan bersusah-payah mengeluarkan keringat. Tidak memerlukan sarana hebat. Tidak mahal pula, bahkan tidak melibatkan alat bernilai tukar.

Sebuah pengalaman seru pada masa kanak-kanak. Patut dirawat di dalam ingatan yang menua.

Masih adakah kegiatan ngoret ubi jalar pada anak-anak sekarang?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun