Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Menentukan "Business Hours" dalam Usaha Kuliner

9 Juni 2022   05:55 Diperbarui: 9 Juni 2022   16:01 2010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepiring mi balap Medan (dokumen pribadi)

Pada halaman luas sebuah rumah lawas yang kosong terdapat satu-satunya kedai. Menyediakan atmosfer enak untuk nongkrong berlama-lama.

Sayangnya, dalam sebulan terakhir saat kaki hendak melangkah masuk, beberapa kali menjumpai gerbang tertutup rapat. Bagusnya bukan sebab sengaja ingin menghampiri kedai makan itu. Tadinya ingin menikmati mi balap.

Libur atau tutup untuk selamanya?

Atas kebaikan pemilik rumah, cook merangkap pengelola kedai boleh tinggal di paviliun rumah tersebut. Oleh karena itu ia menentukan business hours nyaris setiap hari, dari pukul 7 pagi sampai 5 sore.

Kedai menyediakan mi balap dengan pilihan polos, spesial dengan telur dadar, atau seafood. Menu tersedia sesuai dengan waktu sarapan. Minuman kopi cocok menjadi teman bersantai setiap saat.

Sepiring mi balap Medan (dokumen pribadi)
Sepiring mi balap Medan (dokumen pribadi)

Jam bisnis merupakan waktu dan hari ketika kegiatan usaha tertentu sudah siap sedia melayani publik (the hours and days when a given business is available to the public -- yourdictionary.com).

Bagi pengusaha kuliner, waktu-waktu tersebut merupakan komitmen kepada pelanggan untuk menyediakan food, beverages, services . Pengecualian-pengecualian mestinya disebut dalam tabel business hours.

Umpamanya, buka setiap hari kecuali Senin. Atau, saat akan tidak beroperasi disampaikan sebelumnya kepada pengunjung, dengan papan informasi atau melalui saluran lainnya.

Tidak demikian dengan kedai tersebut. Tiada pemberitahuan bahwa tempat penjualan mi balap itu akan dan sedang libur. Sehingga, bisa jadi, bukan saya saja yang bertanya-tanya.

Saya memperoleh jawaban saat melihat gerbang terbuka lalu mampir. Rupa-rupanya kedai itu tutup lebih dari sebulan, sebab pengelola membantu penjualan outlet serupa di Bintaro Jakarta Selatan.

Bisa saja tiadanya pemberitahuan sebelumnya telah membuat pelanggan lain malas mendatanginya lagi. Mungkin juga tidak. Pastinya tiadanya informasi tersebut sempat membingungkan pelanggannya.

Untung kedai itu menjadi satu-satunya penyedia mi balap Medan di Kota Bogor. Kalau tidak? Bisa-bisa ia ditinggalkan oleh pelanggan.

Oleh karena itu, betapa penting sebuah pemberitahuan tentang business hours dan waktu-waktu libur. Jam kerja bagi bisnis kuliner seyogianya dihitung dengan memperhatikan hal-hal yang berkaitan.

Mungkin saja tidak selaras dengan jam kerja di industri lainnya, misalnya baru buka sore. Menjaring pelanggan setelah jam pulang kantor.

Maka berikut merupakan pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan jam kerja operasional.

Ilustrasi
Ilustrasi "yes we're open oleh geralt dari pixabay.com

Konsep

Konsep pelayanan, sasaran pasar potensial, dan menu ditawarkan berkaitan erat dengan jam kerja. Kafe bisa jadi menawarkan suasana after hours dan dipenuhi pengunjung setelah waktu kerja kantor. Warung penyedia menu sarapan buka pada pagi hari.

Kekuatan Uang

Bisa jadi sebuah restoran menyediakan hidangan untuk semua kesempatan, buka dari pagi sampai malam. Kalau perlu standby 24 jam. Tentunya diperlukan cukup modal untuk menopang biaya-biaya operasional yang demikian panjang. 

Orang berkata, "it takes money to make money."

Pasar Potensial

Menyesuaikan dengan jumlah pelintas atau "jam sibuk" di sekitar. Melihat banyaknya orang berlalu-lalang. Sebuah pasar potensial dalam penjualan produk dan jasa.

Musim Tinggi

Mengakurkan dengan momen puncak bisnis kuliner pada saat tertentu. Bisa saja sebuah outlet kuliner buka saat lebaran, penjualan tinggi didapat saat musim puncak tersebut.

Maka dibutuhkan penanda untuk mengkomunikasikan jam operasional kepada khalayak melewati kedai. Biasanya menggunakan papan, signane, spanduk, dan semacamnya.

Jadi, jam kerja operasional yang informatif merupakan jendela dari bisnis kuliner, disampaikan menggunakan alat penanda. Melalui mana para pelanggan maupun calon pembeli dapat merencanakan kunjungan.

Seyogianya pernyataan kepada publik tentang business hours jangan disepelekan. Tidak membuat calon pembeli bertanya-tanya, ketika pintu gerbang yang menutup tidak mampu menjawab apa-apa.

Rujukan: 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun