Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pria Tampan Tertawan oleh Wanita Menawan

5 Juni 2022   08:59 Diperbarui: 5 Juni 2022   09:21 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pria wanita oleh Parij Photography dari pexels.com

“Tak mengapa menjadi istri kedua,” kilat mata bahagia berkelebat menusuk jantung. Pria di hadapannya menyemburkan cairan pahit baru ditelan.

Seketika bayu bertiup. Daun-daun melayang pasrah. Menyerah kepada pelukan tanah yang merindukannya sebagai penyubur. Juga penghancur.

“Apa katamu?”

Wanita menawan menaikkan alis. Bibir tipis membentuk bulan sabit. Pria tampan senantiasa memimpikan membasahi bibir belah berwarna kemerahan nan menggoda.

“Aku terlalu mencintainya.”

Begitulah. Pria tampan bertemu wanita menawan di satu gazebo menapak awan impian. Terpisah jauh dari bangunan induk.

Tidak sekali ini saja. Berkali-kali, pada perjumpaan-perjumpaan penuh kebahagiaan maupun derai air mata.

Dua puluh empat bulan sabit telah terbit, kala wanita menawan datang bersama mendung. Mencurahkan hujan pada dada bidang. Pria tampan memeluknya dengan kasih tanpa jeda.

Wanita menawan bukan hanya menduga selain dari hanya memastikan bahwa suaminya telah mengkhianati cintanya. Berbagi bahtera kehidupan bersama wanita lain.

Ia memerlukan kecerdikan pria tampan untuk memperoleh bukti-bukti tidak terbantahkan, mengenai hubungan terlarang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun