Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Formula E, Lomba Balap Mobil Minim Suara

4 Juni 2022   09:17 Diperbarui: 4 Juni 2022   11:07 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel jadwal Jakarta E-Prix 2022 disarikan dari kompas.com (dokumen pribadi)

Sabtu (4/6/2022) Presiden Joko Widodo diagendakan menghadiri perhelatan Jakarta E-Prix 2022 di Sirkuit Formula E, Ancol Jakarta Utara (sumber).

Event berskala internasional tersebut akan mempertontonkan kepiawaian 22 pembalap dari 11 tim, dalam melibas 18 tikungan di sirkuit sepanjang 2,4 kilometer dengan lebar 12 meter.

Balapan ditempuh selama 45 menit. Setelah batas waktu terpenuhi dan race leader sudah melintasi garis finis, masih ada satu lap final yang harus diselesaikan oleh para pembalap. Sepuluh pembalap terdepan mendapatkan poin kejuaraan, dengan urutan nilai 25-18-15-12-10-8-6-4-2-1.

Bandingkan dengan mobil formula 1 yang harus menempuh 305 kilometer dalam waktu 1,5 hingga 2 jam penuh kecepatan tinggi.

Meski sama-sama merupakan single seater race, ternyata dari pengamatan sederhana terdapat perbedaan mobil Formula E dengan Formula 1. Dari sisi fisik, sumber tenaga pendorong, kecepatan, dan suara dihasilkan.

Mobil Formula E

Mobil formula E merupakan pengejawantahan dari balapan yang ramah lingkungan. Tidak bersuara bising. Tidak menggunakan bahan bakar dari fosil.

Ia dirancang aerodinamis, selayaknya mobil balap jenis lain.

Bobot mobil formula E adalah 900 kg, di mana 385 kg darinya adalah bobot baterainya. Mesin listrik ini menghasilkan race power sampai dengan 265 horse power (hp) dan tenaga maksimum (attack mode) hingga 335 hp.

Kecepatan yang dapat dicapai adalah 250 km/jam, dengan percepatan 0-100 km/jam dicapai dalam waktu 2,8 detik.

Mobil Formula 1

Mengambil acuan Mercedes-AMG F1 model W11 yang dikendarai oleh Lewis Hamilton pada musim lalu, bobot mobil formula 1 adalah 746 kg. Lebih berat.

Ia mengusung mesin konvensional dengan sistem pembakaran dalam, berkapasitas 1.600 cc, konfigurasi V6, dilengkapi turbo, dan mampu berputar hingga 13 ribu RPM (revolutions per minute). Ditambahkan motor listrik, energi tambahan yang berasal dari Kinetic Energy Recovery System (K-ERS). Mesin yang sangat efisien ini disebut juga sebagai mesin hybrid.

Melalui transmisi otomatis 8-percepatan, mesin mobil formula 1 menyemburkan tenaga 950 hp di roda belakang. Maka, mudah bagi jet darat ini meraih kecepatan 360 km/jam. Dengan kemampuan akselerasi 0-200 km/jam dalam tempo 4,4 detik saja.

Bandingkan dengan Lamborghini Countach LPI 800-4. Akselerasi 0-200 km/h dicapai dalam 8,6 detik, kendati dibekali dapur pacu dengan mesin berkapasitas 6.500 V12 N/A (naturally aspirated alias non-turbo), yang menghasilkan tenaga 769 hp dan tenaga ekstra 34 hp dari motor listrik.

(Perbedaan mobil Formula E dengan Formula 1 lebih lengkap dapat dilihat di sini)

Suara Dihasilkan

Perbedaan paling kentara adalah di soal suara dihasilkan. Mesin listrik bertenaga baterai menghasilkan suara yang sangat minim tanpa gas buangan. Ramah lingkungan juga ramah terhadap telinga. Tidak memekakkan.

Suara yang terdengar dari balap mobil formula E merupakan gesekan dari perangkat bergerak; bunyi angin dibelah dan ditinggalkan; decitan ban di atas aspal ketika meninggalkan garis start, menikung, dan mengerem dengan keras; serta sorak-sorai penonton di tribun.

Berbeda dengan ajang lomba adu kecepatan di mobil formula 1. Suara gelegar mesin berputar sampai kepada batasnya, mendominasi nyaris di sebagian besar waktu perlombaan.

Mekanik dan mereka yang berdekatan dengan kendaraan menggunakan pelindung telinga. Demi mengurangi intensitas suara yang demikian dahsyat.

Saya tidak pernah menonton langsung balapan Formula 1. Melalui siaran televisi bisa merasakan gelegar pemicu adrenalin bagi yang menontonnya.

Tidak usah balap mobil formula 1, menonton langsung salah satu seri balap ISSOM (Indonesia Sentul Series of Motorsport) di Sirkuit Sentul, suara yang dihasilkan dari mobil-mobil yang berpacu mampu menggetarkan rasa.

Barangkali saya termasuk golongan Oldies, yang masih menggemari suara menggelegar mesin balap konvensional.

Melihat lomba balap mobil Formula E seolah menonton adu kecepatan mobil RC Car atau Remote Control Car. Ah, tapi tidak sesederhana itu persoalannya. Harap maklum, saya orang konvensional penyuka balap konvensional.

Antusiasme untuk menyimak persaingan di antara pembalap tercepat tetap tinggi. Keinginan untuk mengetahui serunya jalannya lomba dan pemenang Jakarta E-Prix 2022 sore ini masih kuat.

Tidak dengan menonton langsung di Jakarta International E-Prix Circuit (JIE), Ancol, Jakarta Utara, tetapi melalui siaran di YouTube maupun layar kaca.

Mengutip kompas.com, berikut terlampir jadwal Jakarta E-Prix 2022.

Tabel jadwal Jakarta E-Prix 2022 disarikan dari kompas.com (dokumen pribadi)
Tabel jadwal Jakarta E-Prix 2022 disarikan dari kompas.com (dokumen pribadi)

Akhirul kata, balap mobil formula E adalah lomba adu kecepatan kendaraan yang minim suara. Juga merupakan balap yang ramah lingkungan. Tiada gas buang dari mobil-mobil tersebut.

Semoga acara balap Formula E Jakarta berjalan lancar dan berakhir sukses. Aamiin. Tidak lagi memerlukan kehadiran pawang hujan, kendati langit arah utara menjelaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun