Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Nulis yang ringan-ringan saja. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dibeli, jika Mengeluh Bisa Menyembuhkan

31 Mei 2022   08:58 Diperbarui: 31 Mei 2022   09:03 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh OpenClipart-Vectors dari pixabay.com

Awalnya dimulai dari rasa nyeri, lalu sendi kaki bengkak. Kemudian pada hari berikutnya rasa nyeri menghebat dan bengkak memerah. Menjelang sembuh, kulit di sekitar pembengkakan menghitam. Perih masih terasa, meski tidak sehebat sebelumnya.

Nah, saat dijemput oleh pria berbadan besar itu kondisi masih dalam tahap pemulihan. Rasa ngilu masih menyiksa. Untuk itu saya terpaksa minum obat penahan nyeri, agar bisa bangkit dan berjalan.

Pastinya cara berjalannya tidak sempurna. Kaki yang terserang pembengkakan dan nyeri terpaksa sedikit diseret. Menahan sakit!

Dalam keadaan-keadaan itulah istri kawan saya itu memandang takjub, "belum sembuh benar, kok sudah bisa jalan-jalan, bahkan berkegiatan seperti biasa?"

"Mau gimana lagi?"

"Kalau bapaknya kayak anak kecil."

Selanjutnya ia bercerita, ketika suaminya merasa sedikit sakit, mengeluh panjang lebar. Sakit lebih berat, inginnya berbaring terus-terusan dan mengeluh tentang segala hal secara berkepanjangan.

Wanita bertubuh subur yang kebal keluhan itu berujar, "Anda tampak biasa. Tidak mengeluh, walaupun sedang sakit. Beda dengan suami saya."

Bagi saya adalah suatu hal sia-sia, menyatakan kesusahan dan berpikir negatif ketika sakit. Tak bisa menerima kenyataan dan keadaan. Percuma!

Mengeluh berkepanjangan malahan memakan pikiran dan tenaga. Energi sudah terkuras demi menahan sakit.

Saya pun menutup pembicaraan, "saya akan membelinya, andai mengeluh mampu menyembuhkan penyakit asam urat. Jadi untuk apa mengeluh?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun