Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ini Tempat Strategis untuk Mencari Penghasilan

24 Mei 2022   08:28 Diperbarui: 24 Mei 2022   08:36 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual bubur ayam yang pindah ke tepi jalan raya (dokumen pribadi)

Banyaknya orang melintas dan lahan lebar serta lingkungan sejuk merupakan syarat ideal untuk berjualan.

Di atas jalur hijau dan tepi jalan terdapat beberapa penjual aneka barang dan makanan. Dari lampu pengatur lalu lintas menuju utara ada:

  • Gerobak penjual rujak ulek dan asinan.
  • Penjual ikan cupang dan ikan hias lainnya.
  • Lapak buah pepaya matang.
  • Mobil yang memajang pakaian (setelan) anak.
  • Minibus tempat menjual celana pendek.
  • Kaos kaki seribu tiga yang digelar di atas jalur hijau.
  • Pedagang nanas madu, jambu biji, semangka, dan buah musiman (duku Palembang, jeruk impor, mangga).
  • Duren di atas bak mobil pick-up.
  • Bubur ayam, minuman dingin dan kopi seduh.
  • Penjual masker dan, kadang, sandal kulit sampai baju dewasa.

Lapak kaos kaki seribu tiga (dokumen pribadi)
Lapak kaos kaki seribu tiga (dokumen pribadi)

Posisi para pedagang itu berjauhan, sehingga kesan kumuh tidak tampak. Lawan utamanya adalah hujan. Juga petugas ketertiban kota, kendati sekarang mereka sangat jarang muncul di lokasi tersebut.

Menjual celana pendek di mobil (dokumen pribadi)
Menjual celana pendek di mobil (dokumen pribadi)

Izin berjualan secara khusus tidak ada. Mereka yang akan berjualan meminta permisi kepada pedagang sekitar yang lebih dahulu ada. Atau bisa minta perkenan dan pemberitahuan kepada satpam kantor. Lahan tersebut berada di depan lahan kantor yang memanjang.

Tidak ada biaya sewa. Pun biaya preman yang memungut uang demi "kebersihan" dan "keamanan" lingkungan. Tidak ada. Entah bila kelak menjadi semakin rapat dan melibatkan perputaran uang yang menggiurkan.

Seorang pengendara motor berhenti. Bertanya kepada pedagang ikan, kepada siapa harus minta izin dan membayar "biaya" lapak? Ia bermaksud menjual nangka matang yang sudah dikupas.

Penjual ikan cupang dan ikan kecil (dokumen pribadi)
Penjual ikan cupang dan ikan kecil (dokumen pribadi)

Pedagang ikan memastikan, selama ini tidak perlu membayar apa-apa kepada siapa pun. Asalkan permisi atau minta perkenan kepada pedagang yang lebih lama. Juga menjaga kebersihan tempat.

Saya menginterpretasikan mereka sebagai pekerja (pengusaha) informal, sesuai dengan batasan-batasan yang disebutkan oleh Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (sumber).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun