"Makan semangka tidak boleh dengan gula! Bisa tewas." Demikian ujaran yang sering terdengar waktu masih anak-anak.
Ternyata mitos. Tidak ada satu pun penjelasan ilmiah yang menguatkan pendapat tersebut. Kecuali, mungkin, makan semangka bareng gula sebanyak satu truk alias terlalu berlebihan.
Bukanlah segala yang dikonsumsi dengan berlebihan memang tidak baik?
Terutama bagi penderita diabetes, dianjurkan agar berhati-hati ketika mengonsumsi semangka (Citrullus lanatus).
Buah dengan daging manis ini mengandung indeks glikemik di atas batas normal. Diketahui, indikator tersebut untuk mengukur seberapa cepat gula dari makanan diserap aliran darah (sumber).
Sesungguhnya semangka matang dimakan begitu saja sudah manis, selain menyegarkan disantap dalam cuaca panas akhir-akhir ini. Seperti semangka Inul yang barusan saya beli.
Penjual di tepi jalan raya itu menyebutnya demikian. Ia merupakan hasil pertanian daerah Cirebon. Buah semangka Inul memenuhi lapaknya yang lebar.
Buah dengan kandungan 92% air itu kulitnya berwarna hijau tua. Berbentuk lonjong dengan daging buah berwarna merah dan berbiji hitam.
Saya melihatnya dari sejak bulan ramadhan baru lalu, di lapak yang waktu itu juga memajang timun suri, salak, dan sedikit mangga itu. Kini tinggal banyak semangka.