Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Segar Artikel Utama

Topak Ladheh, Hidangan Setahun Sekali yang Sedap dan Gurih

3 Mei 2022   10:08 Diperbarui: 5 Mei 2022   11:45 3420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelapa parut dan bumbu sudah disangrai (dokumen pribadi)

Lebaran. Pagi 1 Syawal 1443H. Seusai shalat Ied di satu lapangan, jamaah saling bersalaman. Saling berucap, "maaf lahir batin." Salat sunah pada setiap Idul Fitri menghadirkan suasana gembira yang akrab di kalangan peserta, kenal maupun tidak.

Besar peluang bertemu dengan tetangga, karena letak lapangan berada di tengah-tengah kompleks perumahan. Maka tradisi berkunjung saat lebaran, sedikit banyak, terwakili dalam sebuah koinsidensi.

Praktis bagi mereka yang memiliki rencana padat di hari itu. Tidak seperti semangat bersilaturahmi di kampung halaman.

Persuaan tidak meliputi semua tetangga, dengan berbagai cerita. Kemudian tradisi saling berkunjung masih dilakukan. Pada setiap anjangsana mau tidak mau menerima ajakan tuan rumah untuk mencicipi hidangan khas lebaran:

  • Kue (kastengel, nastar, dan kawan-kawan).
  • Sirup dan air mineral.
  • Ketupat.
  • Opor ayam.
  • Rendang.
  • Sambel goreng ati.
  • Lontong sayur.
  • Dan sebagainya, sesuai kekhasan hidangan lebaran di daerah masing-masing.

Di dalam lingkungan sama, jenis hidangan khas lebaran nyaris serupa di setiap rumah dimampiri. Seragam, dan sudah dapat dibayangkan tanggapan indra perasa terhadapnya. Jadi, acara lawatan ke tiap-tiap rumah tetangga ditutup dengan minum air mineral kemasan gelas plastik. Cukup.

Acara makan yang sesungguhnya adalah di rumah sendiri. Satu hidangan yang hanya dibuat setahun sekali. Setahu saya, juga tidak tersedia di pasaran.

Topak Ladheh. Sajian khas lebaran bagi warga Bangkalan, Madura. Atau seminggu setelah hari raya. Mereka mengenal perayaan lebaran ketupat seminggu setelah pelaksanaan puasa Syawal.

Topak adalah bahasa lain dari ketupat. Ladheh (atau ada yang menulisnya: ladeh) berarti masakan berkuah. Ketupat yang berkuah.

Berbeda dengan opor atau kari yang bersantan, topak ladheh kuahnya tidak terlihat saripati perasan kelapa, meski menggunakan buah famili palem tersebut. Tidak "berat" di mulut dan perut.

Bumbunya pun tidak ditumis, seperti umumnya olahan berkuah. Bumbunya adalah bumbu genak, atau bumbu lengkap. Di mana hampir semua rempah digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun