Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Lainnya - Bukan Guru

Best in Citizen Jounalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Segar Artikel Utama

Melawan Godaan Gorengan demi Kesehatan

11 April 2022   06:10 Diperbarui: 12 April 2022   14:48 3377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aneka gorengan, Kolak, gado-gado, buras, gulai nangka muda, urap (dokumen pribadi)

Nah kedekatan jarak membuat jajanan mudah dijangkau. Ingin iseng mengunyah, tinggal melangkah ke depan.

Hebatnya lagi, Emak penjual nasi uduk hampir setiap hari mengirim penganan dalam jumlah lebih dari cukup. Termasuk pada bulan Ramadhan ini. Pada setiap sore, istri marbot/Muazin itu mengantarkan makanan. Kadang mi gleser. Kadang kolak. Kadang mi goreng. Yang pasti, di tiap-tiap antaran selalu terdapat gorengan.

Sepiring gorengan, sebagian antaran dari Emak penjual nasi uduk (dokumen pribadi)
Sepiring gorengan, sebagian antaran dari Emak penjual nasi uduk (dokumen pribadi)

Beberapa kali kami mengatakan agar tidak usah mengantarkan makanan. Emak penjual nasi uduk berdalih, itu merupakan bentuk terima kasih karena mendapat lahan jualan tanpa membayar biaya sewa. Ya sudahlah!

Kemudian tatanan berubah. Bermula dari hasil pemeriksaan laboratorium yang disampaikan kepada dr. Dewi pada hari Sabtu baru lalu.

Dokter spesialis saraf itu menegur, meminta agar saya mengatur kebiasaan makan. Mengurangi makanan digoreng dan bersantan.

Hasil laboratorium menunjukkan:

  • Trigliserida dalam darah dinilai tinggi, 178 mg/dL dengan nilai rujukan <= 150 mg/dL.
  • Kolesterol LDL berada di ambang batas, 160 mg/dL dengan nilai rujukan <= 160 mg/dL.

Dokter cantik dengan busana kekinian itu kemudian meresepkan obat penurun kandungan minyak dalam darah (Trigliserida) dan Cholesterol LDL.

Trigliserida

Ketika dibutuhkan, Trigliserida yang tersimpan di sel-sel lemak dilepaskan sebagai energi. Namun kadar berlebihan dalam darah dapat menyebabkan risiko serangan stroke, jantung, dan peradangan pada pankreas. Penyebab naiknya kadar trigliserida adalah:

  1. Asupan makanan mengandung lemak jenuh (mentega, minyak goreng, daging berlemak, keju, dan krim) yang berlebihan
  2. Kelainan genetik
  3. Konsumsi karbohidrat berlebihan
  4. Konsumsi minuman beralkohol
  5. Kebiasaan merokok
  6. Kurang olahraga
  7. Penyakit dan konsumsi obat-obatan tertentu

Selanjutnya, mencegah dan mengobati trigliserida tinggi adalah dengan:

  1. Mengatur pola makan makanan sehat.
  2. Mengonsumsi makanan mengandung lemak tidak jenuh, seperti: kacang-kacangan, biji bunga matahari, alpukat, ikan salmon, dan ikan mengandung omega 3 tinggi.
  3. Memperbanyak konsumsi makanan berserat, buah, dan sayuran.
  4. Mengganti minyak sayur dengan minyak zaitun dan minyak Kanola.
  5. Mengurangi konsumsi gula dan makanan dari tepung (gandum).
  6. Tidak minum alkohol.
  7. Berhenti merokok.
  8. Rutin berolahraga.
  9. Obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.
  10. Mengelola stres dengan baik.

(Selengkapnya dapat dibaca di sini)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun